Pengalamannya selama pandemi Covid-19, bersepeda sudah menjadi aktivitas fisik yang rutin dilakukannya bersama peserta gowes yang lain.
"Kami memilih bersepeda karena bisa dilakukan mandiri, menghirup udara pagi hari,” tutur Endang, istri dr Sadi.
Bersepeda kala pandemi sering dilakukan pada dini hari, sekitar pukul 04.30 WIB , dengan tetap mengenakan masker.
Bermula dari gowes dalam jarak pendek hingga kini mencapai ratusan kilometer dalam sehari, kebugaran tubuh dan kemampuan bersepeda pun terus ditingkatkan seiring waktu.
Banyak manfaat dari rutin bersepeda yang sudah dirasakan, mulai dari tubuh makin bugar meski sudah memasuki masa pensiun, hingga lebih "kebal" terhadap infeksi penyakit.
Lebih lanjut, para pesepeda ini juga kerap memantau kondisi tubuhnya agar hobinya itu tak membahayakan kesehatan.
Baca juga: Memilih Lampu Sepeda untuk Gowes di Malam Hari
Kelima peserta yang ikut gowes terdiri dari Alumni FKUB, khususnya Angkatan ’82. Mereka mempersembahkan kegiatan bersepada bertajuk “Alumni Tangguh 1000 Km Kaki Mengayuh”.
Pada formasi gowesnya, alumni Angkatan ’82 diwakili oleh dr Sadi Hariono dan dr Santoso Yuwono, diiringi oleh tiga personel lainnya yakni Ibu Endang Sadi (Manager), dr Johan Bastian (Road Captain), dan Bpk. Tri Subagio (Mechanic) dalam gowes Jakarta-Malang.
Agenda gowes Jakarta-Malang ini juga tak lepas dari peran komunitas bersepeda RS Prima Husada yang didirikan dr Sadi, PCC (RS Prima Husada Cycling Club).
Sebagian besar anggota PCC merupakan tenaga kesehatan yang berupaya menyeimbangkan antara kesibukan melayani pasien dengan menjaga kesehatan diri pribadi.
Baca juga: Biaya Haji Mahal, Pria Asal Kepri Putuskan Gowes ke Arab Saudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.