Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Setiyo Wibowo
Author

Konsultan, self-discovery coach, & trainer yang telah menulis 28 buku best seller. Cofounder & Chief Editor Kampusgw.com yang kerap kali menjadi pembicara pada beragam topik di kota-kota populer di Asia-Pasifik seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Dubai, dan New Delhi. Founder & Host The Grandsaint Show yang pernah masuk dalam Top 101 podcast kategori Self-Improvement di Apple Podcasts Indonesia versi Podstatus.com pada tahun 2021.

Seni Merancang Resolusi Tahun Baru

Kompas.com - 03/01/2024, 09:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua, mengambil perspektif jangka panjang. Resolusi yang terarah mendorong perspektif jangka panjang.

Resolusi bukan merupakan perbaikan yang cepat, namun merupakan bagian dari perjalanan berkelanjutan menuju perubahan yang berarti.

Perspektif ini sangat penting dalam banyak tantangan sosial, seperti keberlanjutan, di mana perubahan sering kali membutuhkan upaya berkelanjutan dalam jangka panjang.

Ketiga, memilih tujuan spesifik. Setiap tahun, jutaan orang dewasa bertekad untuk "menurunkan berat badan", "menjadi lebih produktif", atau "menjadi lebih bugar" selama setahun ke depan.

Alih-alih memilih tujuan yang tidak jelas seperti itu, kita dapat lebih fokus pada sesuatu yang lebih konkret dan dapat dicapai secara realistis. Dengan kata lain, pilihlah tujuan yang sangat spesifik dan dapat dicapai.

Sebagai contoh, kita dapat berkomitmen untuk menurunkan berat badan sebanyak 10 kilogram, membuat daftar tugas harian, atau berlari setengah maraton. Pastikan tujuan kita realistis dan tidak drastis.

Memilih tujuan yang konkret dan dapat dicapai juga memberi kita kesempatan untuk merencanakan dengan tepat bagaimana kita akan mencapai (dan tetap berpegang teguh pada) tujuan kita sepanjang tahun.

Keempat, membatasi resolusi. Meskipun kita mungkin memiliki daftar panjang resolusi Tahun Baru yang potensial, Richard Wiseman, seorang profesor psikologi di Hertfordshire University, menyarankan agar kita memilih satu resolusi dan memfokuskan energi pada resolusi tersebut, daripada membagi-bagi energi di antara beberapa tujuan berbeda.

Kelima, fokus pada satu tujuan dalam satu waktu. Mencapai satu tujuan kecil saja dapat meningkatkan kepercayaan diri kita.

Untuk tujuan lebih besar, kita dapat mempertimbangkan untuk memecahnya menjadi beberapa bagian yang dapat dikelola untuk dikerjakan satu per satu.

American Psychological Association (APA) juga menyarankan untuk fokus pada satu perilaku pada satu waktu yang lebih mungkin mengarah pada kesuksesan jangka panjang.

Mengerjakan terlalu banyak hal sekaligus bisa jadi menakutkan. Hal ini bisa menjadi sangat sulit karena membangun pola perilaku baru membutuhkan waktu dan usaha yang berkelanjutan. Berfokus pada satu tujuan tertentu membuat resolusi lebih mudah dicapai.

Keenam, meluangkan waktu untuk membuat perencanaan. Jangan menunggu sampai menit terakhir untuk memilih tujuan kita.

Memilih dengan bijak dan melakukan perencanaan yang matang adalah bagian penting untuk mencapai tujuan apa pun.

Para ahli menyarankan agar kita melakukan brainstorming tentang bagaimana kita akan melakukan perubahan perilaku yang besar, termasuk langkah-langkah yang akan kita ambil, mengapa kita ingin melakukannya, dan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk tetap berada di jalur yang benar.

Ketujuh, membuat rencana lebih rinci. Membuat rencana tertulis terperinci dapat membantu tetap berpegang teguh pada tujuan kita.

Mengapa tahap ini sangat penting untuk sukses? Ini memungkinkan kita untuk mempertimbangkan taktik apa yang akan digunakan ketika menghadapi tantangan.

Ketika keadaan menjadi sulit, strategi apa yang akan kita gunakan untuk tetap berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan resolusi?

Jika mulai bekerja untuk mencapai suatu tujuan tanpa rencana apa pun, kita mungkin akan segera menyerah ketika dihadapkan pada segala macam rintangan, kemunduran, atau perlawanan.

Misalnya, jika tujuan kita adalah meditasi setiap hari, apa yang akan kita lakukan jika melewatkan empat hari berturut-turut?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com