Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 4 Januari 2024, 16:21 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buah-buahan merupakan sumber karbohidrat, salah satu makronutrien yang perlu dikonsumsi sehari-hari.

Namun, karena karbohidrat menyediakan bahan bakar bagi tubuh dan memiliki dampak langsung pada kadar gula darah, maka orang-orang dengan diabetes harus memperhatikan asupan buah mereka.

Menurut Cleveland Clinic, diabetes adalah suatu kondisi yang terjadi ketika gula darah (glukosa) terlalu tinggi.

Kondisi ini berkembang ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tidak sama sekali, sehingga tubuh tidak merespons efek insulin dengan baik.

Ada pun glukosa atau gula, sebagian besar berasal dari karbohidrat dalam makanan, seperti buah, yang kemudian dibawa oleh darah ke semua sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.

"Buah-buahan sering kali mendapat reputasi buruk, terutama bagi penderita diabetes karena kandungan gulanya," kata ahli diet, Erin Palinski-Wade, RD, CDCES, seperti dikutip dari Eating Well.

"Namun, penting untuk dipahami bahwa buah-buahan juga menyediakan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk dapat meningkatkan kesehatan jangka panjang dan melawan penyakit di masa depan," jelas dia.

Baca juga: 5 Makanan Rendah Indeks Glikemik, Cocok untuk Penderita Diabetes

Faktanya, sebuah tinjauan pada tahun 2021 terhadap 23 studi kohort di BMJ Nutrition, Prevention & Health menyimpulkan, asupan buah yang tinggi dapat menurunkan risiko diabetes hingga 7 persen, dibandingkan dengan asupan buah yang rendah.

Rekomendasi buah untuk penderita diabetes

Lebih lanjut, Palinski-Wade merekomendasikan beberapa buah yang baik untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang menderita diabetes.

1. Alpukat

Waktu terbaik untuk makan alpukat.Krasula / Shutterstock Waktu terbaik untuk makan alpukat.
Meskipun tren diet rendah lemak mungkin sedang naik daun, namun penderita diabetes juga harus memperhatikan asupan lemak karena kondisi ini bisa menggandakan risiko penyakit jantung.

Namun, tidak semua lemak sama. Misalnya, alpukat adalah buah yang mengandung lemak, tetapi juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan.

"Tidak seperti kebanyakan buah lainnya, alpukat mengandung 0 gram gula alami per porsi dan tidak mempengaruhi respons glikemik kita," terang Palinski-Wade.

Ditambah lagi, alpukat mengandung asam lemak tak jenuh, yang menurut USDA, lemak ini dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Sebuah uji klinis tahun 2019 yang diterbitkan di Nutrients menemukan bahwa mengonsumsi setengah atau seluruh alpukat saat sarapan menurunkan respons glukosa dan insulin partisipan jika dibandingkan dengan sarapan tinggi karbohidrat dan rendah lemak.

Studi ini mendukung penelitian tahun 2023 yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes Mellitus, bahwa orang dewasa Hispanik atau Latin dengan pradiabetes yang mengonsumsi alpukat dalam makanan rutin mereka memiliki kemungkinan 14 persen lebih kecil untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau