Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 4 Januari 2024, 16:21 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

2. Pisang

Menurut Palinski-Wade, pisang hijau yang belum matang adalah sumber pati resisten yang baik, serat yang telah terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah dan melawan resistensi insulin.

Sebuah tinjauan tahun 2023 yang diterbitkan di Frontiers in Nutrition menemukan jenis pati resisten tertentu memiliki dampak positif langsung pada regulasi glukosa dan insulin, meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian.

"Namun, jangan abaikan pisang kuning. Meskipun pisang yang lebih matang akan mengandung kadar gula yang lebih tinggi dan memiliki dampak yang lebih besar pada gula darah, buah ini masih menyediakan sumber serat yang baik untuk mendukung kesehatan usus serta pengaturan nafsu makan," tambahnya.

Seperti halnya semua makanan, ukuran porsi juga penting. Palinski-Wade merekomendasikan untuk memilih pisang yang lebih kecil untuk menyeimbangkan gula darah dan memasangkannya dengan sumber protein atau lemak sehat.

Baca juga: Rutin Makan Alpukat Bantu Cegah Diabetes Tipe 2

3. Mangga

Ini yang terjadi pada tubuh ketika makan mangga selama satu bulan.shutterstock/Sallehudin Ahmad Ini yang terjadi pada tubuh ketika makan mangga selama satu bulan.
Mangga juga menjadi andalan dalam masakan budaya di seluruh dunia.

Meskipun beberapa orang menyebut mangga sebagai makanan terlarang jika kita menderita diabetes, tetapi hal itu tidak selalu benar.

"Satu porsi mangga menyediakan 7 persen kebutuhan serat harian. Serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, yang ideal untuk manajemen glukosa," jelas ahli diet terdaftar, Kimberley Francis, RDN, CDCES, CNSC.

4. Jeruk

Ilustrasi jeruk, buah jeruk. Makan jeruk di malam hari dapat berbahaya.PIXABAY/NONAME_13 Ilustrasi jeruk, buah jeruk. Makan jeruk di malam hari dapat berbahaya.
Meskipun jus jeruk mungkin mendapat julukan buruk karena kandungan gulanya, Francis menyarankan untuk tidak terlalu cepat mengesampingkan semua bentuk buah ini.

"Jeruk terkenal dengan kandungan vitamin C-nya, tapi satu buah jeruk ukuran sedang mengandung sekitar 3 gram serat," terangnya.

"Serat membuat kita merasa kenyang untuk waktu yang lama dan dapat membantu mendukung manajemen berat badan dan glukosa," ungkap dia.

Selain itu, kita tidak bisa membandingkan jeruk utuh dengan jus jeruk. Itu karena jeruk yang dijus hampir tidak mengandung serat.

"Jika kita menderita diabetes, kita juga dapat mempertimbangkan untuk memasangkan jeruk dengan protein untuk respon gula darah yang lebih stabil," saran Francis.

5. Semangka

Ilustrasi buah segar atau jus, mana yang lebih sehat?iStockPhoto/ma-no Ilustrasi buah segar atau jus, mana yang lebih sehat?
Meskipun semangka mungkin terasa sangat manis, namun sebenarnya semangka tidak mengandung banyak gula.

"Satu cangkir semangka yang dipotong dadu mengandung 9 gram gula alami, yang mana lebih sedikit dari kandungan gula dalam 1 cangkir apel iris," kata Palinski-Wade.

"Terlebih lagi, beban glikemik — ukuran seberapa cepat glukosa memasuki aliran darah dan berapa banyak glukosa yang dikandungnya per porsi — dalam 1 cangkir semangka hanya 5, yang termasuk rendah dalam skala GL," ujar dia.

Selain itu, semangka juga mengandung antioksidan penting, seperti likopen, yang dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung, menurut sebuah tinjauan pada tahun 2022 di International Journal of Molecular Sciences.

Mengingat penderita diabetes lebih mungkin mengalami kejadian kardiovaskular yang berkaitan dengan kondisi mereka, maka penting untuk mengonsumsi makanan yang berdampak positif pada kesehatan jantung ketika kita menderita diabetes.

Pertimbangkan untuk memasangkan semangka dengan sumber protein atau lemak makanan untuk meminimalkan dampak pada kadar gula darah.

Baca juga: Makanan yang Buruk dan Baik bagi Penderita Diabetes

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau