Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Diabetes, Ini 6 Risiko Penyakit Akibat Kelebihan Gula

Kompas.com - 28/11/2023, 17:02 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Health.com

KOMPAS.com - Pola makan kita sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika kita ingin terhindar dari penyakit tidak menular, seperti diabetes atau penyakit jantung, mulailah membatasi asupan gula.

Jenis gula yang harus kita waspadai adalah gula tambahan atau gula yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk meningkatkan rasanya, misalnya saja gula untuk membuat kue-kue atau roti, sirup jagung untuk minuman kopi, atau pemanis permen.

Baca juga: Efek Negatif Kebanyakan Gula pada Kesuburan 

Mengonsumsi gula berlebihan apalagi dalam jangka panjang dapat memicu sejumlah masalah kesehatan. 

1. Risiko penyakit jantung

Penelitian menunjukkan, pola makan tinggi gula dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung seperti kadar trigliserida tinggi, peningkatan gula darah dan tekanan darah, obesitas, dan aterosklerosis (penyempitan arteri yang disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di dinding arteri).

Sebuah tinjauan tahun 2022 yang mencakup data lebih dari 100.000 wanita menemukan, mereka yang mengonsumsi lebih dari 15 persen dari total asupan energi harian dari tambahan gula, risiko terkena jantung koroner naik 20 persen.

Studi ini juga menemukan, mengonsumsi satu atau lebih minuman manis per hari dikaitkan dengan tambahan peningkatan risiko penyakit jantung.

Baca juga: Nasi Dingin Vs Panas, Apa Dampaknya bagi Gula Darah?

Ilustrasi gula, gula pasir. SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO Ilustrasi gula, gula pasir.

2. Perlemakan hati

Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, terutama dalam bentuk fruktosa, dapat merusak organ hati dan menyebabkan penumpukan lemak di organ penting tersebut.

Fruktosa adalah sejenis gula yang hampir secara eksklusif dipecah oleh liver, lalu diubah menjadi energi untuk digunakan oleh tubuh atau disimpan sebagai glikogen untuk digunakan nanti.

Namun, jika terlalu banyak fruktosa dikonsumsi dari makanan dan minuman manis seperti minuman bersoda, hal itu akan membebani hati dan menyebabkan kelebihan glikogen diubah menjadi lemak.

Hal ini mengakibatkan penumpukan lemak berlebih di organ hati, yang dikenal sebagai non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).

Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

3. Merusak kesehatan gigi

Pola makan tinggi gula adalah salah satu penyebab utama karies gigi pada orang dewasa dan anak-anak.

Di saat kita mengonsumsi makanan atau minuman manis, bakteri di mulut akan memecah gula, yang kemudian melepaskan produk sampingan bersifat asam yang merusak gigi dengan mendemineralisasi email gigi.

Terlebih lagi, minuman manis seperti soda secara alami bersifat asam, yang juga mengikis enamel gigi.

Baca juga: Riset Buktikan Kopi Bisa Membantu Menghilangkan Lemak Visceral 

Berolahraga secara teratur adalah salah satu cara mengecilkan perut buncit.Shutterstock/De Monstera Studio Berolahraga secara teratur adalah salah satu cara mengecilkan perut buncit.

4. Risiko obesitas dan perut buncit

Konsumsi terlalu banyak gula dapat membuat kita mengonsumsi kalori berlebihan yang memicu kegemukan.

Selain itu, makanan dan minuman manis biasanya juga rendah nutrisi. Hal itu pun membuat seseorang kerap merasa tidak puas saat menikmati makanan sehingga mereka cenderung makan berlebihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com