Temuan lain yang menarik pada studi ini juga menunjukkan, semakin lama durasi puasa atau tidak makan pada malam hari, semakin rendah pula risiko penyakit serebrovaskular.
"Temuan ini menyoroti potensi peran waktu makan dalam mencegah penyakit kardiovaskular," bunyi kutipan pernyataan dari para peneliti.
Satu alasan lain soal mengapa penelitian ini dilakukan adalah penyakit kardiovaskular menyebabkan 18 juta kematian setiap tahunnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Serangan jantung dan stroke menjadi penyebab paling umum, serta pola makan yang buruk merupakan satu faktor utama penyebab dari penyakit tersebut, selain gaya hidup tidak aktif, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Baca juga:
Tidak sarapan atau skip sarapan saat pagi hari dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, mulai dari stres, kelelahan, serta peningkatan risiko obesitas dan diabetes.
Dalam waku terpisah, ahli gizi di Seattle, Amerika Serikat, dan founder klinik Total Health, Kim Larson menyampaikan bahwa melewatkan sarapan akan mengacaukan hormon rasa lapar.
"Banyak orang merasa lapar sebelum tidur hanya karena mereka tidak makan cukup pada pagi harinya dan tubuh mereka mencoba untuk menebusnya," tutur Larson.
Tidak hanya itu, kebiasaan melewatkan sarapan juga dapat mengganggu fokus, kewaspadaan, dan produktivitas. Risiko penyakit kardiovaskular dan kekurangan nutrisi juga akan meningkat seiring waktu.
Baca juga: Alasan Sarapan Bubur Bikin Perut Cepat Lapar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.