Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Memahami Diri di Tahun 2024 melalui "Journaling"

Kompas.com - 12/01/2024, 14:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Maulida Abiyya dan Monika*

SAAT ini kegiatan journaling sudah bukan hal asing lagi. Journaling adalah pengungkapan ide, pemikiran, perasaan, atau emosi terkait berbagai peristiwa dalam kehidupan yang berbentuk tulisan atau visual agar kita dapat memahaminya dengan lebih jelas.

Kita bisa menuliskan isi pikiran, peristiwa yang baru saja dialami, planning, dan tujuan yang ingin dicapai, dan emosi yang dirasakan.

Kegiatan ini menjadi tren dan dianggap sebagai salah satu cara mengelola stres. Hal itu terbukti dari pengakuan seorang aktris dan penyanyi, Maudy Ayunda yang berkata menulis merupakan salah satu cara yang ia lakukan untuk melepas stres akibat pandemi Covid-19.

Journaling bukan hanya sekadar mencatat kejadian sehari-hari, tetapi juga bisa menjadi alat efektif untuk mengeksplorasi dan memahami berbagai aspek psikologi seseorang.

Journaling diakui sebagai alat yang ampuh untuk memahami diri sendiri dan meningkatkan kesehatan mental.

Melalui beberapa penelitian, Dr. Elizabeth Gilbert mengatakan journaling dapat mengurangi kecemasan, depresi, mengatasi trauma, dan membantu penetapan tujuan.

Selain itu, Maud Purcell, seorang psikoterapis dan ahli di bidang journaling, juga mengatakan bahwa journaling melibatkan penerapan dari kedua belah otak kita secara bersamaan.

Saat journaling, otak kiri kita yang cenderung rasional dan secara natural akan sibuk berpikir. Pada saat yang sama, otak kanan kita yang cenderung kreatif, sensitif, dan intuitif juga akan tetap aktif, 'bermain' dan 'berkelana'.

Hal ini dapat membantu menghilangkan hambatan mental dalam diri kita.

Jenis-jenis journal

Tidak ada aturan atau ketentuan khusus yang harus kita ikuti dalam journaling. Dilansir dari Skill Share, ada beberapa jenis journaling, antara lain sebagai berikut:

Pertama, Reflective Journaling. Jenis yang paling umum digunakan, khususnya sebagai alat refleksi diri. Dengan membuat reflective journal, kita bisa lebih memahami diri kita sendiri.

Kedua, Daily Journaling. Jenis journaling yang dapat ditulis setiap hari di penghujung hari untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada hari itu.

Daily Journaling bisa menjadi ruang untuk berproses karena kita bisa menuliskan hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup kita pada hari itu, entah itu baik atau buruk.

Ketiga, Bullet Journaling. Jenis yang sering digunakan orang. Sudah banyak akun di media sosial yang menyediakan konten kreatif untuk menulis bullet journal.

Bullet journal ini bisa digunakan sebagai buku harian, kalender, dan juga untuk menuliskan to-do list agar hari kita lebih teratur dan tidak ada yang terlupa.

Keempat, Gratitude Journaling.Jenis ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang kita syukuri setiap hari. Penelitian menunjukkan rasa syukur dapat meningkatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan bahkan kesehatan fisik.

Kita bisa menuliskan hal-hal sederhana, sehingga dengan membuat gratitude journaling, kita bisa mengasah ingatan yang positif.

Manfaat Journaling untuk kesehatan mental

Journaling dapat membantu kita mengekspresikan perasaan dengan bebas. Kita dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan dengan mencatat perasaan dan pikiran kita.

Dalam berbagai penelitian diketahui bahwa journaling secara teratur telah terbukti membantu mengidentifikasi dan menerima emosi, mengelola stres, serta mengurangi gejala penyakit mental.

Kegiatan journaling juga mendorong untuk refleksi diri yang mendalam. Dengan merefleksikan pengalaman kita sehari-hari, kita dapat meningkatkan kesadaran akan kebiasaan, nilai, dan pola berpikir kita.

Hal ini menciptakan dasar untuk pertumbuhan pribadi dan perkembangan psikologis.

Bagi orang yang mengalami trauma atau kesulitan emosional, journaling dapat menjadi salah satu bentuk terapi.

Menulis tentang pengalaman sulit dapat membantu memahami tragedi tersebut dan mengurangi rasa sakit, yang pada akhirnya dapat membantu dalam proses penyembuhan.

Dengan rutin melakukan journaling, kita bisa mengenang kembali dengan bangga apa yang kita alami selama ini, sehingga bisa menambah rasa percaya diri. Journaling juga membuat kita menjadi lebih bersyukur melalui tulisan.

Tingkat kesadaran diri kita akan meningkat jika kita rutin melakukan journaling. Dengan mengamati pikiran dan perasaan secara mendetail, kita bisa menjadi lebih sadar akan motivasi, keinginan, dan perilaku pribadi kita.

Tips menulis journal

Untuk mulai journaling, kita perlu memutuskan topik apa yang akan kita tulis. Tentukan juga jenis jurnal apa yang ingin kita buat.

Ingat kembali semua poin yang berhubungan dengan topik tersebut, tuliskan semua pemikiran dan perasaan kita dalam journaling.

Setelah selesai menulis, jangan lupa untuk menarik kesimpulan dari poin-poin yang sudah dibahas dalam jurnal.

Carilah waktu terbaik untuk journaling agar pikiran dan hati kita lebih leluasa mengutarakan pikiran dan perasaan. Luangkan waktu 15-20 menit untuk journaling. Jadikan journaling sebagai bagian dari rutinitas kita.

Saat kita melakukan journaling, kita bisa mengekspresikan kreativitas kita sesuka hati. Kita bisa memilih media menulis yang membuat kita nyaman.

Selain itu, untuk menghindari kebosanan saat journaling, kita bisa menggunakan alat tulis yang berwarna-warni, seperti spidol atau pulpen yang colourful. Kita juga bisa menentukan dekorasi jurnal agar lebih menarik.

Journaling bukan sekadar kegiatan menulis, tapi juga salah satu bentuk terapi diri yang dapat meningkatkan kesehatan mental.

Dengan mengeksplorasi dan merefleksikan pikiran dan perasaannya, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri kita sendiri.

Oleh karena itu, memasukkan kebiasaan journaling ke dalam rutinitas harian kita di tahun 2024 ini, dapat menjadi langkah efektif dalam menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

*Maulida Abiyya, Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Monika, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com