Dikutip dari Harper's Bazaar, kegiatan menghias kuku atau nail art sebenarnya sudah ada sejak zaman Mesir kuno.
Masyarakat kelas atas di Mesir terbiasa mengecat atau mempercantik kuku mereka menggunakan henna (dari tanaman pacar).
Catatan terkait nail art juga ditemukan pada budaya China, tepatnya saat Dinasti Tang, yang kerap dilakukan oleh selir-selir kekaisaran. Uniknya, mereka menggunakan cat kuku khusus yang terbuat dari pigmen sari-sari bunga untuk mempercantik kukunya.
Seiring berjalannya waktu, seni menghias kuku mulai berkembang di Eropa dari tahun 1800 hingga 1900-an karena dianggap sebagai "media" mengekspresikan diri atau menunjang penampilan.
Baca juga: Infeksi Jamur Kuku, Atasi dengan Cuka Apel
Sementara itu, di Indonesia, dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/4/2023), nail art mengalami perkembangan cukup pesat sejak tahun 1980-an sampai saat ini.
Mirip dengan fesyen atau industri kecantikan lain, nail art juga memiliki tren yang silih berganti setiap tahunnya.
Misalnya saja tahun ini, Adella menyebutkan, preferensi perempuan lebih banyak memilih perpaduan warna nail art yang simpel, serta beberapa desain yang menampilkan banyak efek.
Contohnya adalah nail art bernuansa aurora nails, blush nail, chrome dan simple 3D (dengan motif, pola, atau karakter tertentu), serta cat eye.
"Nail art cat eye sangat digemari karena punya variasi warna dan banyak efek," tuturnya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram