Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Paling Dicari di Pasar Rawa Belong Saat Hari Valentine

Kompas.com - 24/01/2024, 10:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain cokelat, bunga juga kerap menjadi hadiah yang istimewa dan bermakna bagi orang-orang saat Hari Kasih Sayang atau Valentine.

Untuk jenis bunganya, sampai saat ini mawar masih digandrungi sebagai pilihan bunga yang dapat mewakili ungkapan rasa sayang kepada orang-orang tercinta.

Kompas.com pun sempat menyambangi salah satu pasar bunga terbesar se-Asia Tenggara yang terletak di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, untuk mencari tahu bunga yang paling populer saat Hari Valentine.

Baca juga: 9 Warna Bunga Mawar yang Memiliki Arti Berbeda, Sudah Tahu?

Bunga yang paling dicari saat Valentine

Menurut beberapa pedagang di Pasar Bunga Rawa Belong, mawar merah berada di urutan pertama bunga yang paling dicari saat Hari Valentine.

Hal ini membuat harga mawar merah menjadi lebih mahal bila dibandingkan dengan harga bunga yang lain, dan di masing-masing toko pun harganya bisa bervariasi.

Pemilik Toko Bunga Laras, Fitri mengatakan, kisaran harga setiap bunga berbeda-beda di tokonya. Namun, yang paling mahal masih dipegang oleh mawar merah.

"Kalau hand bouquet untuk mawar mulai dari harga Rp 250.000, tapi untuk jenis bunga yang lain ada yang Rp 150.000 sampai Rp 200.000," jelasnya, Senin (22/1/2024).

Sementara itu, pedagang di Edy Florist, Santi menuturkan bahwa hand bouquet yang berisi bunga mawar putih dan kuning bisa didapatkan mulai dari harga Rp 100.000 hingga Rp 150.000.

Tetapi, untuk mawar merah atau pink biasanya dibanderol sebesar Rp 250.000 sampai Rp 300.000 saat Hari Valentine.

Baca juga: Bujet Rp 100.000-an Bisa Dapat Apa di Pasar Bunga Rawa Belong?

Mengapa mawar populer untuk Hari Valentine?

Ada sejarah di balik mengapa mawar menjadi bunga yang sangat populer untuk diberikan di Hari Valentine.

Dikutip dari laman Reader's Digest, tradisi memberikan mawar untuk Hari Valentine memiliki beberapa kisah asal-usul dan tradisi yang berakar pada mitologi Yunani.

Seorang ahli cerita rakyat dan salah satu pendiri Carterhaugh School of Folklore and the Fantastic, Sara Cleto, PhD, pun menjelaskannya.

Menurut dia, beberapa cerita mengatakan bahwa mawar merah pertama kali tercipta saat dewi Yunani Aphrodite tergores oleh duri mawar putih, menyebabkan mawar tersebut berubah menjadi merah.

"Ada juga yang mengatakan, mawar merah pertama tumbuh di tanah tempat Adonis, kekasih Aphrodite, meninggal dan air mata sang dewi menetes," terangnya.

Cleto juga mengungkapkan, tokoh awal yang terkadang dikaitkan dengan hubungan antara bunga mawar dan romantisme adalah Lady Mary Wortley Montagu, istri seorang duta besar Inggris untuk Turki pada tahun 1700-an.

"Lady Montagu menulis surat ke rumah dengan penuh semangat tentang versi 'bahasa bunga' Turki, atau proses pemberian makna simbolis tertentu pada bunga-bunga tertentu," paparnya.

"Tetapi, ia tampaknya salah mengartikan kebiasaan lokal ini, yang lebih berkaitan dengan kata-kata berima daripada makna bunga itu sendiri."

Namun, Cleto melanjutkan, konsep 'bahasa bunga' tetap menarik perhatian, terutama di Inggris pada abad ke-19, dan selama abad itu, mawar menjadi semakin erat kaitannya dengan cinta romantis.

Terlepas dari cerita sejarah dan asal usul bunga mawar untuk Hari Valentine, sebenarnya ada alasan kuat mengapa bunga ini bisa tetap bertahan sebagai tradisi.

Sebab, mawar adalah bunga yang indah dan beraroma harum sehingga sangat cocok untuk dibawa bepergian.

"Bunga biasanya dikirim dalam jarak yang jauh, dan mawar adalah bunga yang indah dan kuat, jadi itulah alasan utama mengapa praktik ini terus berlanjut," ujar Cleto.

Baca juga: Jangan Asal Kasih Mawar, Pahami Makna di Balik 15 Warnanya

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com