Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Ciri-ciri Fanatisme Berlebihan, ke Selebritas hingga Capres

Kompas.com - 18/02/2024, 20:31 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Tidak sedikit dari kita yang memiliki idola, atau dikenal dengan nge-fans. Baik idola berupa kelompok seperti klub sepak bola dan grup musik, maupun perorangan seperti selebritas, penyanyi, hingga calon presiden (capres). 

Sayangnya, sebagian fans tersebut menjadi pendukung fanatik, bahkan cenderung mengarah kepada tindakan fanatisme berlebihan

Baca juga:

Praktisi Hidup Berkesadaran (Mindful Living), Adjie Santosoputro, mengatakan, fanatisme berlebihan merupakan sebuah bentuk kemelekatan atau attachment. 

“Selain capres, politisi, kemelekatan-attachment ini juga bisa terjadi di fans klub bola, grup idol musik, dan sebagainya,” ujar Adjie dikutip dari utas akun X pribadinya, @AdjieSanPutro, Minggu (18/2/2024). Kompas.com sudah mengantongi izin untuk mengutip utas tersebut. 

Menurut Adjie, fans fanatik baik ke selebritas hingga capres, sebaiknya mulai mengendurkan kemelekatan atau attachment tersebut. Sebab, kemelekatan atau attachment dalam bentuk fanatisme berlebihan tersebut memiliki dampak negatif. 

“Pelan-pelan kendurkan kemelekatan attachment itu, karena hanya menyebabkan ketakutan, cemas, iri, bahkan kemarahan, kebencian, konflik, dan terutama penderitaan,” kata Adjie. 

Ciri-ciri fanatisme berlebihan

Lantas, apa saja ciri-ciri fanatisme berlebihan? Simak ulasannya berikut ini. 

Ilustrasi fanatisme berlebihanPEXELS/MIN AN Ilustrasi fanatisme berlebihan

1. Merasa cemas dan ketakutan  

Adjie mengungkapkan, salah satu ciri fanatisme berlebihan adalah dihantui rasa cemas, ketakutan, dan kekhawatiran berlebihan terhadap idolanya tersebut. 

Dalam konteks capres, Adjie menuturkan, ciri-ciri fanatisme berlebihan adalah merasa ketakutan dan cemas berlebihan pada setiap hal yang menyangkut capres tersebut. 

“Di sisi lain, dia selalu ketakutan, cemas, di setiap momen yang ada hubungannya dengan capres itu. Iri kalau pesaing capres itu lebih baik,” ujar Adjie dalam utas X. 

2. Penuh iri dan cemburu

Ciri-ciri fanatisme berlebihan selanjutnya adalah diliputi rasa iri dan cemburu. 

Dalam konteks selebritas misalnya, seorang fans yang memiliki rasa fanatisme berlebihan bisa saja merasa cemburu jika idolanya menjalin hubungan asmara dengan orang lain. 

Setiap kemelekatan-attachment menyebabkan ketakutan, cemas, iri, cemburu. Begitulah sifat alami dari kemelekatan-attachment,” jelas Adjie. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

3. Membela mati-matian 

Seseorang dengan fanatisme berlebihan juga akan membela mati-matian idolanya. Di matanya, idolanya tersebut selalu benar, sehingga enggan menerima fakta-fakta yang ada. 

Adjie mencontohkan dalam konteks Pilpres 2024, banyak pendukung salah satu capres yang membela mati-matian sosok capres yang didukungnya. 

“Ada yang fanatik mendukung capres yang itu. Setiap kali ada yang meragukan, atau kritik sedikit saja ke “bapak” itu, dia langsung membelanya mati-matian. Dia merasa mendukungnya dengan penuh cinta,” kata Adjie dalam utas X. 

4. Memicu konflik 

Orang dengan fanatisme berlebihan juga tidak segan untuk berkonflik dengan orang yang berbeda pilihan atau pendapat dengannya. 

Tidak hanya dalam hal capres, keributan akibat beda pendapat dengan pendukung idola lain juga kerap dijumpai dalam hal grup musik, klub sepak bola, maupun selebritas. 

Sampai dia hobi ribut, marah, benci, konflik dengan siapapun yang beda pilihan,” tutur Adjie. 

Adjie menegaskan bahwa kemelekatan atau attachment dalam bentuk fanatisme berlebihan tersebut bukanlah bentuk cinta. Karenanya, ia menyarankan para fans yang cenderung fanatik berlebihan untuk mengendurkan atau menguranginya sedikit demi sedikit. 

Mendukung yang seperti itu mendukung penuh cinta, atau itu sebenarnya kemelekatan-attachment? Itu kemelekatan-attachment. Dan kemelekatan-attachment itu bukanlah cinta,” tegasnya. 

Baca juga:

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com