Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan 115 Tahun Mengungkapkan Rahasia Umur Panjangnya

Kompas.com, 21 Februari 2024, 08:08 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Jika kamu ingin mengetahui rahasia umur panjang, salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan bertanya pada seseorang yang usianya sudah melebihi 100 tahun kan?

Atau lebih baik lagi pada orang yang berhasil hidup hingga usia 115 tahun, yakni Helena Pereira dos Santos, seorang wanita Brasil yang merayakan pencapaian tersebut pada bulan Desember 2023 lalu.

Helena menyebutkan bahwa selama ini ia mengonsumsi jenis makanan tertentu untuk menjaga kesehatannya dan --sesuai dengan penelitian-- mungkin mempengaruhi umur panjangnya.

Keluarga Dos Santos mengatakan bahwa pada usia 115 tahun, Helena masih menikmati kualitas hidup yang sangat tinggi, tetap aktif dan mandiri.

Meski sudah pensiun beberapa tahun yang lalu, dia masih menghabiskan waktunya untuk melakukan hobinya membuat boneka kain. Dia suka berjalan-jalan dan masih bisa berbelanja sendiri dengan bantuan cucunya.

Baca juga: Kiat Umur Panjang Perempuan 106 Tahun, Kuncinya Hidup Bahagia

Faktanya Helena mengatakan bahwa makan kacang-kacangan adalah rahasia di balik umur panjangnya. Dia baru-baru ini berbagi dengan Daily Mail bahwa pola makan kaya kacang membuatnya 'kuat'.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang-kacangan, termasuk buncis, lentil, kacang polong, dan kacang lainnya, dapat berdampak besar pada umur panjang. 

Sebuah penelitian pada tahun 2004 menetapkan bahwa seseorang dapat mengurangi risiko kematian sebesar delapan persen untuk setiap 20 gram kacang-kacangan atau polong-polongan yang mereka makan setiap hari.

Ilustrasi kacang-kacangan. Kacang-kacangan adalah sumber protein nabati terbaik.GANCINO Ilustrasi kacang-kacangan. Kacang-kacangan adalah sumber protein nabati terbaik.

Dan Buettner, seorang penulis yang dikenal karena melaporkan tentang "zona biru", tempat di mana banyak orang tinggal hingga usia 100 tahun lebih, menegaskan bahwa dia melihat pola ini terjadi di seluruh dunia.

“Di setiap zona biru yang saya kunjungi, kacang-kacangan dan polong-polongan lainnya merupakan komponen utama makanan sehari-hari,” katanya.

Baca juga: 4 Pola Makan Sehat untuk Panjang Umur, Kurangi Makanan Olahan

Selain mengonsumsi kacang-kacangan atau polong-polongan, Beuttner mengatakan ada beberapa makanan lain yang dapat membantu kita hidup hingga usia 100 tahun. Organisasi Blue Zones, yang didirikan oleh Beuttner dan lahir dari penelitiannya, telah membuat panduan makanan untuk membantu orang hidup lebih lama.

Pertama, pedoman tersebut menyarankan untuk mengonsumsi sebagian besar pola makan nabati, menghilangkan hampir semua sumber daging selain sejumlah kecil ikan. 

Selanjutnya, fokuslah pada makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dan secara drastis meminimalkan asupan makanan olahan. 

Minumlah banyak air, camilan kacang-kacangan, dan kurangi asupan gula sambil meminimalkan telur dan produk susu.

Meskipun dia memuji pola makannya yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatannya, Helena mencatat bahwa ada faktor lain yang dia yakini ikut membantu. Secara khusus, dia mengatakan bahwa tidur nyenyak, berolahraga, dan menemukan momen menyenangkan juga penting untuk umur panjangnya. Tentu saja, faktor genetik dan keberuntungan juga berperan.

Baca juga: Apa yang Dimakan Keluarga dengan Umur Terpanjang di Dunia?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau