Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2024, 17:52 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Sumber DATAin BPS

KOMPAS.com - Fenomena childfree di Indonesia semakin bertambah dalam beberapa tahun terakhir.

Fakta tersebut tertuang dalam kajian Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), dalam artikel DATAin Edisi 2023, bertajuk Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia

Baca juga:

Untuk diketahui, childfree mengacu pada individu dewasa atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis maupun melalui proses adopsi. Childfree tidak ada kaitannya dengan kesehatan fertilitas seseorang, tetapi murni karena pilihan hidup.

Persentase perempuan childfree di Indonesia cenderung meningkat dalam empat tahun terakhir. Meskipun prevalensinya sedikit tertekan di awal pandemi Covid-19, namun persentasenya kembali menanjak di tahun-tahun berikutnya,” bunyi artikel DATAin BPS tersebut yang ditulis oleh Yuniarti dan Satria Bagus Panuntun, dikutip Jumat (8/3/2024). 

71.000 perempuan pilih childfree

Kajian DATAin BPS tersebut, menganalisis fenomena childfree di Indonesia dari sisi maternal, menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022. 

Fokusnya adalah perempuan berusia 15- 49 tahun yang pernah menikah, namun belum pernah melahirkan anak dalam keadaan hidup. Dalam Susenas 2022, pertanyaan terkait anak ini diberikan khusus kepada mereka yang tidak menggunakan alat KB. 

Menurut hasil Susenas 2022, persentase perempuan childfree di Indonesia saat ini sekitar 8 persen, hampir setara dengan 71.000 orang,” bunyi kajian DATAin BPS.

Itu berarti, sekitar 8 orang diketahui memilih hidup childfree diantara 100 perempuan usia produktif yang pernah kawin, namun belum pernah memiliki anak serta tidak sedang menggunakan alat KB. 

Jumlah ini setara dengan 0,1 persen perempuan berusia 15-49 tahun. Jadi, dari 1000 perempuan dewasa di Indonesia, satu diantaranya telah memutuskan untuk childfree. 

Seandainya, pertanyaan terkait anak dapat diberikan juga kepada mereka yang menggunakan alat KB, serta mereka yang belum menikah, tentunya jumlah perempuan childfree di Indonesia lebih tinggi dari yang ada saat ini,” imbuh kajian DATAin BPS.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

 

Ilustrasi pasangan childfreeUnsplash Ilustrasi pasangan childfree

Naik dalam empat tahun

Menariknya, jumlah perempuan yang memilih childfree cenderung naik selama empat tahun terakhir. 

Persentase perempuan yang memilih childfree pada 2019 sebesar 7 persen, berdasarkan data Susenas yang diolah oleh BPS. 

Persentasenya sempat turun pada 2020 menjadi 6,3 persen. Tidak butuh waktu lama, jumlah perempuan yang memilih childfree kembali bertambah pada 2021 menjadi 6,5 persen. 

Memasuki 2022, persentase perempuan yang memilih childfree menjadi 8,2 persen. 

Baca juga: Perempuan Lebih Sadar untuk Daur Ulang Sampah Ketimbang Laki-laki

Baca juga: Perempuan 115 Tahun Mengungkapkan Rahasia Umur Panjangnya

Kajian DATAin BPS menuturkan, pola kenaikan jumlah perempuan childfree dalam empat tahun terakhir, memberikan indikasi bahwa angka ini kemungkinan akan naik di tahun berikutnya. 

“Jika tren ini berlanjut terus menerus, maka Indonesia beresiko kehilangan segmen generasi tertentu dalam piramida penduduk,” bunyi kajian DATAin BPS.

Sebab, childfree merupakan salah satu penyumbang turunnya total fertility rate (TFR). Sejak 1971, hasil Sensus Penduduk BPS menunjukkan bahwa angka TFR di Indonesia terus menurun.

Sebagai catatan, TFR merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh perempuan selama masa reproduksinya, yaitu perempuan dalam rentang usia 15-49 tahun

Selain keputusan untuk memiliki lebih sedikit anak, tren penurunan TFR juga mengindikasikan semakin banyak perempuan yang menunda untuk memiliki anak, dan bahkan sebagian diantaranya memilih untuk childfree,” bunyi kajian DATAin BPS.

Namun demikian, tren penurunan TFR merupakan fenomena global yang terjadi hampir di semua negara. Artinya, seiring bertambahnya waktu, semakin sedikit anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan semasa hidupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com