Ribarsky mencatat bahwa seorang narsistik juga akan mencari pujian sebagai cara untuk meyakinkan diri mereka sendiri. Mereka ingin mendapat pengakuan betapa hebatnya mereka dan betapa beruntungnya kamu berteman dengan mereka," katanya.
Baca juga: 8 Cara Menjadi Sabar Ketika Kencan dengan Si Narsistik
Tidak semua teman akan berempati atau mampu memahami setiap pengalaman dan kesusahan yang kita alami. Tapi seorang narsistik bahkan tidak akan mencoba untuk menanyakannya.
“Tidak mengherankan, orang narsistik cenderung mengalami kesulitan dalam hubungan mereka karena kurangnya perhatian atau minat terhadap kebutuhan, pikiran, atau perasaan orang lain,” kata Manly.
“Salah satu ciri yang paling khas dari seorang narsistik adalah kesediaannya untuk melakukan apa pun yang 'harus dilakukan' agar kebutuhan atau agenda pribadinya terpenuhi. Orang narsistik akan berbohong atau memanipulasi untuk mendapatkan apa pun yang mereka inginkan tanpa memperhatikan orang lain."
Menurut Hubscher, seorang narsisis mungkin juga merasa kesal atau mengabaikan kamu sepenuhnya saat kamu membutuhkan dukungan.
Hubscher mendefinisikan narsisme sebagai "ciri kepribadian yang melibatkan kesombongan, rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan, dan kebutuhan untuk dikagumi yang berlebihan", yang berbeda dengan kepercayaan diri.
Menurut Manly, orang narsistik ingin orang lain fokus pada "prestasi, bakat, dan kehebatan mereka", namun mereka tidak suka jika ada orang lain yang mengalahkannya.
“Orang narsisis suka dihargai dan dipuji, tapi ketika harus memuji orang lain, ia sering kali diam,” katanya.
Baca juga: 7 Tanda Awal Penderita Narsistik, Mari Kita Berkaca...
Jika kamu melihat tanda-tanda di atas pada salah satu temanmu, para ahli menyarankan untuk menilai hubungan kalian.
“Ketika kamu merasa lebih lelah daripada bersemangat oleh pertemanan tersebut, maka sebaiknya putuskan hubungan saja,” ujar Ribarsky. "Tentu saja, hubungan mengalami pasang surut, tetapi seorang narsistik akan terus menguras emosi dan tenaga kamu."
Saat memutuskan hubungan, Ribarsky merekomendasikan untuk mewaspadai gaslighting, yang mungkin digunakan oleh seorang narsistik untuk "memanipulasi dan membuatmu kembali ke dalam hubungan". Dan meskipun tidak selalu disarankan, ini adalah salah satu situasi di mana kita dapat menghilang.
“Beberapa orang mungkin menganggap hal ini tidak dewasa, tapi jika menyangkut soal menyelamatkan diri sendiri, menjadikan diri sendiri sebagai prioritas, dan menghindari terjerumus kembali ke dalam racun seorang narsistik—memutus hubungan tanpa komunikasi mungkin merupakan cara terbaik,” sarannya.
Di sisi lain, jika kamu ingin mempertahankan persahabatan, jangan sampai terlibat jauh secara emosional.
“Kesehatan mentalmu akan lebih baik ketika kamu menjaga jarak dan tidak menanggapi taktik egois yang dilakukan si narsistik,” catat Manly. "Karena orang narsistik kurang empati dan kasih sayang, penting untuk tidak terlalu berharap; dan lebih baik mencari teman yang benar-benar bisa menjadi sahabat."
Baca juga: Mengenal Ciri Gangguan Kepribadian Narsistik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram