Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2024, 19:07 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalistenik (calisthenics) merupakan salah satu olahraga berintensitas rendah yang menggunakan berat badan sebagai beban atau juga disebut bodyweight.

Dalam beberapa tahun terakhir, kalistenik terbilang sedang naik daun di kalangan anak muda, karena selain murah olahraga ini bisa menjadi alternatif untuk hidup lebih sehat.

Google Indonesia pun mencatat bahwa kata kunci "calisthenics" mengalami peningkatan pencarian sebanyak 40 persen di tahun ini.

Baca juga:

Selain menjadi salah satu cara menjaga kebugaran, apakah kalistenik bisa menurunkan berat badan? Simak ulasan singkatnya.

Apakah kalistenik bisa menurunkan berat badan?

Kalistenik memiliki banyak manfaat, dua di antaranya adalah membentuk otot dan juga menurunkan berat badan.

Menurut salah satu pelatih kalistenik di komunitas Caiden Indonsia, Ridho Catur Prakoso- atau yang akrab disapa Idho, kalistenik umunya dilakukan minim alat atau tanpa alat sama sekali.

Adapun gerakan kalistenik sangat bervariasi. Beberapa gerakan umumnya seperti push up, plank, sit up, crunch, hingga squat.

Baca juga: Mudah, 10 Gerakan Kalistenik Ini Bisa Dilakukan Pemula di Rumah

Namun, di luar itu, ada juga variasi gerakan freestyle, strength, dan lain sebagainya.

"Ya jadi kenapa olahraga ini mulai booming karena memang murah dan orang-orang yang ikut itu bisa gabung ke dalam komunitas," kata Idho kepada Kompas.com saat ditemui usai acara Google bertajuk "Ini Ramadan Kita" di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Pelatih Caiden Indonesia bernama Ridho Catur Prakoso, atau yang akrab disapa Idho, sedang berpose gerakan kalistenik usai acara Google bertajuk Ini Ramadan Kita di Jakarta, Kamis (14/3/2024).KOMPAS.com/RYAN SARA PRATIWI Pelatih Caiden Indonesia bernama Ridho Catur Prakoso, atau yang akrab disapa Idho, sedang berpose gerakan kalistenik usai acara Google bertajuk Ini Ramadan Kita di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Idho menambahkan, kalistenik tidak hanya dapat dilakukan untuk membentuk otot, tetapi juga menurunkan berat badan.

Orang-orang yang terbiasa melakukan kalistenik akan terbiasa mengangkat beban tubuh sendiri, yang pada akhirnya dapat mempercepat upaya penurunan berat badan.

"Tidak hanya itu, kalistenik juga bisa menjadi pilihan olahraga untuk mengurangi lemak (fat loss), asalakan dibarengi dengan pilihan makanan atau asupan nutrisi yang tepat," jelas dia.

Baca juga:

Dalam hal mengurangi lemak, Idho menyarankan agar menyeimbangkan aktivitas olahraga dengan asupan makan sehari-hari.

Apabila porsi makan dikurangi maka aktivitasnya tetap, tetapi sebaliknya jika kita tidak ingin mengurangi porsi makan maka olahraga perlu ditingkatkan lagi.

@kompas.lifestyle Sahabat Kompas.com, seenggaknya ada dua hal yang perlu dipertimbangkan saat beli sepatu lari, apalagi buat dipakai marathon, yaitu: 1. Ringan Sepatu untuk lari haruslah ringan (lightweight), apalagi jika kamu mau mengikuti lari marathon jarak jauh atau di atas 21 kilometer. 2. Punya teknologi khusus dan mendukung performa Teknologi pada sepatu bisa mendukung jenis latihan dalam lari atau menunjang performa. Beberapa sepatu yang dipakai para juara lari memiliki pelat logam di bagian sol untuk membantu mengembalikan tolakan energi saat lari. Nah, sepatu kalian udah memenuhi dua syarat ini belum? Kalo udah, lets goo kita lari! #Lifestyle #marathon #sepatulari #larimaraton ? Dj Terompet Pemersatu Bangsa - PAMOKHOL ID
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com