Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Mencegah Cedera Saat Melakukan Olahraga Kalistenik

Kompas.com - 18/03/2024, 05:07 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalistenik (calisthenics) terbilang merupakan olahraga yang murah meriah karena dilakukan dengan minim atau tanpa alat sama sekali, sehingga bisa dilakukan di mana saja.

Meskipun berintensitas rendah, namun sama seperti olahraga lainnya, kalistenik juga bisa menyebabkan cedera apabila tidak dilakukan dengan tepat.

Baca juga:

Maka, untuk menghindari cedera, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebagai berikut.

Tips mencegah cedera saat melakukan kalistenik

1. Melakukan pemanasan terlebih dulu

Untuk mencegah cedera saat kalistenik, hal pertama yang wajib kita lakukan adalah pemanasan.

Pelatih kalistenik di komunitas Caiden Indonsia, Ridho Catur Prakoso atau Idho mengatakan, pemanasan dapat berfungsi melatih otot-otot agar tidak tegang dan kaget ketika kita berolahraga.

Apalagi, olahraga kalistenik sebagian besar mengandalkan otot-otot tubuh yang rentan cedera apabila terjadi ketegangan.

2. Memahami keamanan saat berolahraga

Selanjutnya yang harus dilakukan adalah memahami keamanan (safety) saat melakukan olahraga kalistenik.

Olahraga kalistenik memang tidak banyak menggunakan alat, namun menurut Idho, tetap diperlukan keamanan untuk mencegah risiko cedera.

"Misalnya, kalau mau freestyle, itu rawan banget jatuh kan. Jadi buat alas tubuh kita sangat perlu sesuatu yang empuk seperti matras," terangnya saat ditemui usai acara Google bertajuk "Ini Ramadan Kita" di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: 5 Gerakan Kalistenik yang Perlu Dicoba untuk Membentuk Tubuh

Sementara itu, untuk gerakan-gerakan yang menggunakan alat seperti bar, Idho menyarankan kita untuk memastikan tangan tidak basah atau licin guna menghindari cedera akibat terjatuh.

3. Melakukan pendinginan

Sama seperti pemanasan, pendinginan juga penting dilakukan setelah melakukan olahraga apapun, termasuk kalistenik.

Idho memastikan agar kita tidak melewatkan sesi pendinginan supaya otot bisa kembali meregang seperti semula.

Baca juga: Mudah, 10 Gerakan Kalistenik Ini Bisa Dilakukan Pemula di Rumah

Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk mencegah cedera, melainkan juga dapat membantu merelaksasi tubuh setelah berolahraga.

@kompas.lifestyle Sahabat Kompas.com, seenggaknya ada dua hal yang perlu dipertimbangkan saat beli sepatu lari, apalagi buat dipakai marathon, yaitu: 1. Ringan Sepatu untuk lari haruslah ringan (lightweight), apalagi jika kamu mau mengikuti lari marathon jarak jauh atau di atas 21 kilometer. 2. Punya teknologi khusus dan mendukung performa Teknologi pada sepatu bisa mendukung jenis latihan dalam lari atau menunjang performa. Beberapa sepatu yang dipakai para juara lari memiliki pelat logam di bagian sol untuk membantu mengembalikan tolakan energi saat lari. Nah, sepatu kalian udah memenuhi dua syarat ini belum? Kalo udah, lets goo kita lari! #Lifestyle #marathon #sepatulari #larimaraton ? Dj Terompet Pemersatu Bangsa - PAMOKHOL ID
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com