Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2024, 09:09 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Kebanyakan dari kita mungkin lebih sering menggerutu dan mengeluhkan nasib daripada bersyukur atas apa yang kita terima. Kadang kita bersyukur sesekali saat ada rejeki tak terduga, tapi jarang yang mengucapkannya secara rutin. 

Namun rasa syukur bukanlah suatu tindakan atau perasaan yang hanya dilakukan pada hari-hari istimewa. Faktanya, psikolog Lauren Alexander, PhD, mengatakan bahwa bersyukur adalah sesuatu yang harus kita upayakan untuk disertakan dalam kehidupan kita sehari-hari.

“Bersyukur sebaiknya dilakukan secara aktif dan sengaja terhadap hal-hal yang membuat hidup kita lebih baik,” kata Dr. Alexander.

Mengapa kita perlu sering bersyukur? Menurut Dr. Alexander, rasa syukur dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatan fisik dan mental kita. 

Baca juga: 5 Tips Tumbuhkan Kebiasaan Bersyukur demi Hidup Lebih Sejahtera

Manfaat bersyukur bagi kesehatan

Tidak ada ruginya jika kita sering mengungkap rasa syukur. Itu karena ada hubungan kuat antara pikiran dan tubuh kita.

Secara umum, ketika kita berpikir positif, kita akan merasa lebih bersemangat, lebih bisa mengatasi masalah, dan merasa lebih baik tentang diri kita sendiri. Dan semua manfaat kesehatan mental ini berdampak langsung pada kesehatan fisik kita.

“Ada penelitian yang menyatakan bersyukur dapat membantu menurunkan tekanan darah, membantu membangun sistem kekebalan yang lebih kuat, dan bahkan membantu hasil pengobatan tertentu,” tambah Dr. Alexander.

Memang benar, ketika kita mempunyai persepsi positif mengenai perawatan medis atau pengobatan, kita akan lebih mungkin mencapai hasil yang kita inginkan dan memulihkan diri dengan lebih efisien.

Contohnya dapat ditemukan dalam tinjauan sistematis terhadap 19 penelitian yang melibatkan hampir 3.000 peserta dari tahun 2005 hingga 2023. Dalam tinjauan tersebut, para peneliti mengidentifikasi bahwa rasa syukur tidak hanya meningkatkan kesehatan mental dan kebiasaan sehat yang lebih berkelanjutan, namun juga meningkatkan hasil kardiovaskular. 

“Jika kita bisa membiasakan bersyukur setiap hari, bahkan terhadap hal-hal kecil yang membuat kita merasa nyaman dengan diri kita dan dunia di sekitar kita, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk diri kita sendiri,” ujar Dr. Alexander.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kesehatan dengan Belajar Bersyukur

Ilustrasi mengatasi overthinking.SHUTTERSTOCK Ilustrasi mengatasi overthinking.

Cara untuk melatih rasa syukur setiap hari

Mempraktikkan rasa syukur tidak mudah bagi semua orang — terutama jika kamu sedang kurang beruntung atau sedang mengalami masa sulit. Tidak peduli siapa kamu dan tahap kehidupan apa yang kamu jalani, cobalah fokus melakukan hal-hal kecil ini setiap hari untuk membangun rasa syukur:

1. Tingkatkan harga diri dengan mengubah perspektif 

Jika pernah naik pesawat, kamu mungkin akrab dengan nasihat bahwa dalam keadaan darurat, kita harus mengenakan masker oksigen terlebih dahulu sebelum membantu orang lain. Ide yang sama juga berlaku dalam hal kesehatan mental: kamu harus menjaga diri sendiri sebelum bisa menjaga orang lain secara efektif.

Merawat diri sering kali dimulai dengan meningkatkan harga diri, dan kita dapat melakukannya dengan mengubah perspektif. Setiap kali dihadapkan pada situasi negatif, atau setiap kali mengalami hari yang buruk, cobalah fokuskan kembali perspektifmu pada satu hal baik yang terjadi atau bahkan hal terkecil yang kamu syukuri. 

Hal itu bisa mensyukuri kesehatan, pekerjaan, percakapan menyenangkan dengan anak-anak dan teman-teman, atau fakta sederhana bahwa kamu masih hidup.

“Berpikir secara berbeda seperti ini sulit dilakukan karena kita sudah terbiasa mengeluh saat nasib tidak baik. Namun kita perlu melakukannya untuk menciptakan cara berpikir baru yang memberi dampak positif pada kesehatan mental,” kata Dr. Alexander.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com