Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Dampak Anak Sering Dimarahi dan Dipukul yang Wajib Diketahui

Kompas.com - 24/03/2024, 10:30 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

3. Mudah cemas 

Dampak anak sering dimarahi dan dipukul selanjutnya adalah menjadi pribadi yang dilingkupi rasa kecemasan. 

Laura Markham, Ph.D., Psikolog Klinis dan Penulis Buku Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting, menuturkan, penelitian menemukan bahwa anak-anak yang dimarahi orangtua rentan mengalami kecemasan dan meningkatkan depresi, dilansir dari Parents. 

Anak-anak menangkap rasa kecemasan tersebut dari orangtuanya saat marah maupun membentak. Mereka juga belajar bahwa cara orangtua bereaksi terhadap kesalahan apa pun yang mereka perbuat adalah merangsang kecemasan, alih-alih menenangkannya. 

Baca juga:

4. Kurang percaya diri 

Anak yang sering dimarahi dan dipukul juga bisa menjadi pribadi yang kurang percaya diri. 

Melansir dari Parents, saat dibentak seseorang akan menganggap dirinya tidak mampu dan mempertanyakan kemampuannya. Kondisi tersebut dapat terjadi pada semua orang termasuk anak-anak, sehingga mereka menjadi pribadi yang kurang percaya diri. 

“Berteriak adalah salah satu cara tercepat untuk membuat seseorang merasa tidak berharga,” kata Joseph Shrand, Instruktur Psikiatri di Harvard Medical School dan Penulis Buku Outsmarting Anger: 7 Steps for Defusing our Most Dangerous Emotion

Rasa tidak berharga akibat bentakan tersebut, membuat anak-anak menjadi kurang percaya diri. 

5. Ganggu kesehatan mental 

AAP juga mengungkapkan bahwa hukuman fisik dapat menganggu kesehatan mental anak. Kondisi tersebut dapat berdampak buruk pada prestasi mereka di sekolah dan cara mereka berinteraksi dengan anak-anak lain. 

Dampak paling buruk akibat sering memarahi dan memukul anak adalah anak rentan mengalami depresi, dilansir dari Healthline. 

Dalam sebuah penelitian ditemukan hubungan positif antara kekerasan verbal orangtua terhadap anak dengan rasa depresi atau kecemasan pada anak-anak usia 13 tahun. 

Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat memperburuk perilaku mereka, bahkan dapat berkembang menjadi tindakan yang merugikan diri sendiri, seperti penggunaan narkoba atau aktivitas seksual yang berisiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com