Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2024, 14:37 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Jerawat di wajah seringkali mengganggu, apalagi jika sudah meradang dan jumlahnya cukup banyak.

Pada kasus tersebut, seringkali perawatan rumahan saja tidak cukup. Namun, masyarakat awam mungkin masih ragu-ragu untuk melakukan perawatan di klinik kecantikan, terutama jika belum pernah sebelumnya.

Baca juga:

Salah satu kekhawatirannya adalah rasa sakit yang timbul selama perawatan maupun efek samping setelah perawatan.

Lalu, apakah perawatan jerawat di klinik sakit? Berikut ulasannya.

Perawatan jerawat di klinik, apakah sakit?

Co-founder Eva Mulia Clinic, dr. Eddy Widjaja menjelaskan, ada beberapa tahap perawatan jerawat di klinik.

Ia mencontohkan salah satu perawatan di Eva Mulia, yakni Light Acne Treatment yang terdiri dari sejumlah tahapan antara lain pembersihan, asepsis alkohol, ekstraksi komedo, jet oxy, dan masker dengan terapi cahaya.

Tahapan jet oxy dalam perawatan jerawat di Eva Mulia Citra Raya Tangerang.KOMPAS.com/MUHAMMAD RIZKI FAUZAN Tahapan jet oxy dalam perawatan jerawat di Eva Mulia Citra Raya Tangerang.

Di antara tahapan tersebut, ekstraksi komedo mungkin memberikan sedikit sensasi perih, tetapi masih teratasi.

"Enggak sakit, tapi mungkin ada rasa tidak nyaman sedikit," ujar Eddy saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (8/3/2024). 

Kompas.com sempat menjajal perawatan tersebut. Sensasi perih terasa ketika komedo dipencet menggunakan alat khusus.

Jika ada banyak jerawat di wajah, maka di situlah kita perlu menahan rasa perih sedikit lebih lama. Namun, setelah ekstraksi akan diberikan perawatan lain untuk meredakan perih tersebut.

Baca juga:

Lalu, bagaimana dengan efek samping perawatan jerawat?

Eddy menyebutkan, efek samping perawatan jerawat di klinik hampir tidak ada atau hanya di bawah 0,1 persen.

Efek samping yang berpotensi timbul pun relatif ringan, seperti perih, merah, kelupas, dan gatal.

"Tinggal diberi krim anti-iritasi. Kasusnya jarang sekali, mungkin 1:100.000," ujarnya.

Sementara jika terjadi efek samping radang, dokter klinik dapat meresepkan antibiotik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com