Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Negara Paling Bahagia di Dunia, 3 Hal Ini Paling Sering Diucapkan di Kantor

Kompas.com - 01/04/2024, 15:05 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Finlandia selama tujuh tahun berturut-turut dinobatkan sebagai negara paling bahagia, menurut World Happiness Report. 

Menurut CEO salah satu perusahaan di Finlandia, HappyOrNot, Miika Makitalo terdapat dua faktor utama yang membantu orang Finlandia menemukan kebahagiaan, terutama di tempat kerja. 

Baca juga:

Pertama adalah tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan dan koleganya, serta fokus yang kuat terhadap keseimbangan kehidupan kerjanya. 

Melansir laman CNBC, Senin (1/4/2024), Makitalo juga mengungkap, ada tiga frasa khusus yang menggambarkan mentalitas orang Finlandia dalam menemukan kebahagiaan dan kepuasan di tempat kerja. Apa saja?

3 kalimat paling sering diucapkan di kantor oleh orang Finlandia

1. “Tidak ada seorang pun yang terlahir sebagai pandai besi”

Menurut Makitalo, frasa ini menggarisbawahi bahwa “tidak ada seorangpun yang dilahirkan sebagai seorang profesional,” dan “selalu ada banyak hal untuk dipelajari,”. 

Ungkapan itu dimaksudkan untuk memberdayakan orang agar bercita-cita melakukan pekerjaan hebat. Meskipun banyak orang masih harus belajar sambil bekerja. 

“Jika Anda memimpikan sesuatu, lakukanlah. Lamarlah untuk posisi yang Anda cita-citakan. Dan ketika Anda mendapatkan sesuatu, pelajari cara melakukannya,” ujar Makitalo, dikutip dari CNBC, Senin (1/4/2024). 

Baca juga: Finlandia Buka Kelas Kebahagiaan Gratis di Helsinki, Simak Syaratnya

Ungkapan ini juga menekankan bahwa tidak apa-apa membuat kesalahan dalam proses pembelajaran. Selama hal itu memang digunakan sebagai bahan evaluasi dan umpan balik yang konstruktif. 

“Tidak perlu atau diharapkan untuk menguasai (sesuatu) langsung pada hari pertama. Kasihanilah diri sendiri,” lanjut Makitalo. 

2. “Masalah bisnis yang serius telah diselesaikan; jika tidak, kita akan menjadi seperti ayam milik Mary yang berkeliaran.”

Ilustrasi orang bekerja di kantorDok. Shutterstock/Gorodenkoff Ilustrasi orang bekerja di kantor

Ungkapan yang satu ini berasal dari novel klasik Finlandia “The Unknown Soldier”. 

Makitalo mengatakan, ungkapan ini biasanya digunakan untuk menyoroti hierarki datar yang umum dalam budaya kerja Finlandia. 

“Apa pun yang mendesak akan diurus. Tapi kami tidak peduli dengan struktur, para bos. Jangan datang ke sini untuk memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan. Saya tahu apa yang harus saya lakukan, dan saya sedang menetapkan prioritasnya,” kata Makitalo. 

Baca juga: Bukan Finlandia, Studi Baru Ungkap Tempat Tinggal Masyarakat Paling Bahagia di Dunia

Sebagai CEO, Makitalo mengatakan ia selalu mendengarkan masukan langsung dari para karyawannya.

“Kita semua adalah kontributor yang setara dan (anggapan) ini memperkuat hal tersebut," tuturnya. 

3. ““Maju” kata nenek di salju.”

Frasa ini dimaksudkan untuk membantu orang mengatasi tantangan. Dalam hal ini, Makitalo mengatakan, hal ini ada pola pikirnya. 

“Ada pola pikirnya: Jangan khawatir, jangan berlarut-larut, akan diurus saat mulai melangkah maju,” jelas Makitalo. 

Baca juga: Benarkah Gen Z Kurang Bahagia Dibandingkan Baby Boomers? 

Ungkapan ini mungkin muncul saat rapat panjang ketika orang tidak bisa memutuskan tindakan selanjutnya.

Pada titik tertentu, kata Makitalo, kamu harus bergerak maju dan mengatasi hal-hal yang tidak diketahui yang muncul.

“Idenya adalah, mari kita selesaikan semuanya,” pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com