Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2024, 15:13 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial X (dulunya Twitter), terkait penggunaan tas backpack untuk sehari-hari. 

Perbincangan terkait tas tersebut dimulai dari sebuah akun @kalkunsenang yang memberikan sebuah testimoni terkait penggunaan backpack untuk kuliah. 

Baca juga: 5 Rekomendasi Tas Selempang Laki-laki Murah, mulai Rp 25.000-an

Baca juga: 5 Rekomendasi Tas Selempang untuk Laki-laki

Baru memahami penggunaan backpack buat kuliah sungguh sangat life changing. No more pundak berat sebelah gara-gara shoulder bag yang sesungguhnya memperparah derajat kemiringan tulang. Estetika itu fana, tulang miring itu kekal.” ujar akun @kalkunsenang, Selasa (16/4/2024)

Merespons twit tersebut, akun @popiforestian membuat thread terkait anjuran dan tips dalam menggunakan tas backpack untuk sehari-hari. 

Lantas, apakah benar tas selempang atau bahu tak cocok digunakan untuk kegiatan sehari-hari?

Bisa, tapi harus melatih otot

Ilustrasi penggunaan backpackDok. Shutterstock/oatawa Ilustrasi penggunaan backpack

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Andi Nusawarta mengatakan, semua jenis tas boleh digunakan untuk kegiatan sehari-hari. 

“Mau tas backpack, tas selempang, tas bahu, semuanya pakai aja. Boleh-boleh aja kok dipakai sehari-hari,” kata Andi kepada Kompas.com, dalam sambungan telepon, Jumat (19/4/2024) pagi. 

Meski demikian, Andi mengingatkan tentang pentingnya melatih otot agar bahu dan punggung mampu dan kuat mengangkat beban berat. 

“Sebenernya kalau tips atau anjuran pemakaian tas itu menurut saya enggak ada aturan pakemnya seperti apa, tapi yang penting itu ototnya dilatih dulu. Percuma kalau udah pakai tas backpack pun, kalau bawaannya berat dan otot kita enggak pernah terlatih untuk bawa beban seperti itu, akan sakit-sakit juga ujungnya,” jelas Andi. 

Baca juga: Ragam Tas Lokal Memikat Perhatian di Indonesia Fashion Week 2024

Andi pun menceritakan, ia kerap kali bertemu dengan orang yang rutin berolahraga, tetapi tak pernah melatih ototnya. 

“Setiap kali saya ketemu orang, ditanya ‘kamu olahraga enggak?’ mereka pasti jawab rutin olahraga, tapi ya cardio. Enggak pernah saya ketemu orang yang rutin olahraga otot. Padahal cardio itu kan ya untuk jantung,” ujarnya. 

Dalam hal ini, Andi menganjurkan untuk melakukan olahraga otot secara rutin, yakni 150 menit dalam seminggu, demi menciptakan otot yang kuat dan bisa menahan beban yang berat. 

“Mau pakai tas apa pun boleh, yang penting latih dulu ototnya. Bisa pakai backup exercise, atau Range of Motion (ROM) untuk shoulder (bahu),” pungkasnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com