Sederet Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

4. Buku berjudul "Busana Keraton Surakarta Hadiningrat", dirilis pada 2003.

Buku keempatnya ini, juga diterbitkan dalam versi bahasa Inggris. 

5. Buku berjudul "Transforming Women’s Voice", yang dirilis pada 2010. 

Buku ini, menceritakan pengalamannya selama lima tahun sebagai anggota lembaga legislatif, tepatnya Wakil Ketua MPR RI periode 2004 – 2009. 

Baca juga: Mustika Ratu Luncurkan Kosmetik Berbahan Daun Kelor

6. Buku berjudul "Familiy Business Response to Future Competition", yang dirilis pada 2010. 

Sesuai judulnya, buku ini berisi pengalaman Mooryati Soedibyo dalam mendirikan dan membesarkan Mustika Ratu, menjadi salah satu perusahaan produsen kosmetik dan jamu ternama di Indonesia. 

Buku ini juga dilengkapi dengan pengalaman para pemimpin perusahaan berbasis keluarga yang sukses lainnya. 

7. Buku berjudul, "Menerobos Tradisi Memasuki Dunia Baru, The Untold Story, DR Hj. BRA Mooryati Soedibyo", dirilis pada 2016. 

Buku terakhir ini, merupakan autobiografi perjalanan hidup Mooryati Soedibyo. Buku yang diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Kartini 2016 ini, menceritakan kehidupan Mooryati sejak berusia tiga tahun di lingkungan Keraton Surakarta. 

Mulai dari membiasakan berbahasa Jawa dengan baik, belajar tata krama, tata seni dan tradisi sarana perawatan kesehatan dan kecantikan, peribahasa, serta filosofi keraton.

Baca juga: Pendiri Mustika Ratu Dapat Penghargaan dari Ibu Negara Thailand

Selain menulis buku, Mooryati Soedibyo juga pernah memproduksi film berjudul “Sultan Agung-Tahta Perjuangan dan Cinta” yang dirilis pada 2018 lalu. Mendiang merupakan produser film, bersama dengan  Putri Kuswisnu Wardani dan Haryo Tedjo Baskoro. 

Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo itu, dibintangi oleh Ario Bayu, Marthino Lio, dan Anindya Kusuma Putri.