Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diakuisisi Breitling, Apakah Merek Jam Tangan Legendaris Universal Geneve Akan Bangkit Lagi?

Kompas.com - 28/06/2024, 13:13 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Di antara berbagai brand jam tangan lama yang saat ini bermunculan kembali di era kebangkitan arloji mekanik, ada satu nama yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya: Universal Genève.

Kebangkitan yang telah diimpikan selama bertahun-tahun kini menjadi kenyataan, setelah Breitling mengumumkan akuisisi Universal Genève dari Stelux Holdings, perusahaan induk Hong Kong yang telah memiliki merek tersebut sejak tahun 1989.

Akuisisi yang secara resmi disampaikan pada 12 Desember 2023 lalu itu dinantikan penuh harap mengingat keterlibatan seseorang yang dianggap berhasil membangkitkan Breitling dari mati suri, Georges Kern.

Baca juga: Breitling Resmi Akuisisi Watchmaker Legendaris, Universal Geneve

Saat berkunjung di Jakarta, Jumat (17/5/2024) Georges Kern mengatakan kepada Kompas.com bahwa menurutnya Universal Geneve mungkin adalah merek jam paling dicari di dunia. 

"Saya belum pernah menerima email, SMS, atau WhatsApp sebanyak saat kami mengumumkan akuisisi Universal Geneve. Para kolektor menggila. Seluruh industri mengatakan ini akan menjadi hal yang paling ditunggu," ujar Kern.

Lalu, apa sebenarnya yang istimewa dari Universal Genève hingga brand sekelas Breitling pun tertarik untuk mengakuisisinya? 

Universal Genève didirikan pada tahun 1894 di Locle (Neuchâtel, Swiss) oleh Numa Emile Descombes dan Ulysse Georges Perret. 

Watchmaker yang produknya dikenal karena keanggunan desain dan keunggulan teknisnya ini pernah merilis berbagai koleksi jam tangan legendaris, mulai dari Tri-Compax, Aero-Compax, Polerouter, hingga racing chronograph seperti “Nina Rindt” Compax. 

Universal Genève juga dikenal dengan movement atau mesin yang inovatif karena menggunakan microrotor, inovasi yang secara teknis dianggap melampaui zamannya kala itu.

Namun seperti brand Swiss lainnya, kehadiran jam quartz yang mendisrupsi industri jam tangan mekanik Swiss pada tahun 1970-an hingga awal tahun 1980-an membuat Universal Genève mengalami masa sulit. Lambat laun, nama Universal Genève pun menghilang, dengan seri terakhir diluncurkan tahun 2008. 

Konsekuensi dari krisis quartz membuat Universal Genève mengalami kesulitan finansial. Pada tahun 1989, Universal Genève dibeli oleh perusahaan investasi yang berbasis di Hongkong yaitu Stelux Holdings International, Ltd. 

Pembelian tersebut menyebabkan perusahaan ini secara otomatis memegang lisensi Cyma. Cyma sendiri adalah produsen jam tangan asal Swiss yang didirikan oleh Joseph dan Theodore Schwob tahun 1862. Cyma merupakan high-end Swiss watchmaker brand yang lisensinya dimiliki oleh Universal Genève sejak 1918.

Walaupun telah terjadi perubahan arah, tetapi Universal Genève tetap memiliki citra yang kuat di komunitas kolektor jam tangan. Bahkan beberapa model masuk top list dalam daftar barang koleksi dari pencinta horologi.

Baca juga: Kisah Georges Kern Membawa Breitling Bangkit Kembali

CEO Breitling Georges Kern di Jakarta, Jumat (17/5/2024) CEO Breitling Georges Kern di Jakarta, Jumat (17/5/2024)

Nah, keputusan Breitling untuk mengambil alih Universal Genève membuat banyak penggemar jam bersemangat. 

Georges Kern yang menjabat sebagai CEO Breitling (2017 – sekarang) telah sukses meningkatkan omset Breitling hampir dua kali lipat (dari 400 juta dollar AS menjadi 940 juta dollar AS tahun 2023) dan berhasil melambungkan nama Breitling menjadi top 10 watchmaker populer di dunia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com