Editor
KOMPAS.com - Semua orang pernah mengalami stres. Namun, jika mengalami stres berkepanjangan yang mengakibatkan kelelahan fisik maupun mental sebaiknya diwaspadai.
Kondisi ini lebih dikenal dengan istilah burnout. Berikut penjelasan dan ciri-cirinya.
Mengenali tandanya sejak awal dapat membantu kita mencari solusinya sebelum terlalu berlarut.
Baca juga: 3 Tanda Burnout di Tempat Kerja, Tidak Hanya Kelelahan Fisik
Burnout terjadi ketika kita secara konsisten merasakan stres pada level tertinggi tanpa berupaya mengelolanya.
Situasi itu memicu kelelahan secara fisik maupun mental.
Ketika burnout, seseorang akan merasa kurang termotivasi karena menilai apapun yang dikerjakannya tidak penting.
Meski seringkali berkaitan dengan pekerjaan, burnout juga bisa disebabkan oleh situasi lainnya, seperti jadwal akademik yang terlalu padat, masalah relasi yang melelahkan dan tampak tak ada habisnya, hingga merawat orang tercinta yang sedang sakit kronis.
Baca juga: 4 Aroma yang Dapat Mengurangi Depresi
Burnout terjadi secara bertahap, sehingga kita mungkin tidak menyadari gejalanya.
Namun, beberapa potensi gejala burnout antara lain:
Baca juga: 12 Cara Hidup Bahagia Tanpa Stres, Mulai dari Kebiasaan Kecil
Beberapa dampak burnout antara lain performa kerja yang menurun, serta menjauhkan diri kita dari hobi dan waktu bersama keluarga, atau beraktivitas di luar pekerjaan.
Jangan biarkan burnout terjadi berkepanjangan. Sebab, burnout yang dibiarkan bisa memicu masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, depresi, hingga mengakhiri hidup.
Jadi, sesegera mungkin mengenali gejala burnout menjadi hal penting sehingga kita bisa mencegahnya berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
Lebih jauh tentang cara mengatasi burnout dapat dibaca pada tautan ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangSieh dir diesen Beitrag auf Instagram an