Rayakan Ulang Tahun Emas, Foot Locker Rilis Koleksi Eksklusif dan Kampanye Since Day One

KOMPAS.com - Merayakan 50 tahun anniversary Foot Locker, brand kelas dunia untuk Sports, Kids, dan Leisure ini menyambut peluncuran Foot Locker’s 50th Anniversary Collection.

Menandai pencapaian emasnya, Foot Locker bekerja sama dengan berbagai brand ternama, yakni Adidas, Converse, Nike, Puma, dan New Balance merilis sneakers edisi khusus, yang menggambarkan kekayaan sejarah dan pengaruh yang kuat dari brand-brand tersebut terhadap industri ini.

“Kami merilis beberapa koleksi eksklusif, seperti Nike Air Max TN, Nike Air Force, New Balance 2002 dan New Balance 550 dan ada kaus juga. Lalu ada Adidas Samba, Adidas Superstar, ada track suit sama track pants Adidas Chile.”

Hal itu dipaparkan Vitra Widinandra, Brand Marketing Foot Locker Indonesia dalam acara Intimate Media Gathering di ZODIAC Baresto, Jakarta, belum lama ini.

Baca juga: Kabar Baik Bagi Penggemar Sneaker, Foot Locker Buka Gerai di Indonesia

“Selain itu, ada Converse Weapon siluet basket retro gitu dan ada Puma Melo MB 01 dengan siluet basket juga,” lanjutnya.

Vitra mengungkap, koleksi eksklusif tersebut menyediakan sekitar 600 pasang untuk setiap koleksi dan bisa didapatkan di semua store Foot locker di Indonesia.

Kampanye Since Day One

Yang tak kalah menarik, Foot Locker juga meluncurkan kampanye Since Day One, sebagai persembahan untuk para pelanggan, komunitas, dan strippers yang selalu bersama Foot Locker.

Vitra mengatakan, secara global, Foot Locker sudah 50 tahun, tapi di Indonesia sendiri, Foot Locker baru 2,5 tahun. Untuk menjembatani itu, pihaknya membuat local campaign Since Day One.

“Since Day One ini, jadi kami pilih orang-orang yang represent Foot Locker untuk bercerita mengenai Since Day One versi mereka. Total ada 27 orang, tapi ada 5 main icons, yang merepresentasikan berbagai macam profesi dan profile. Mulai dari artis, atlet hingga gen Z,” jelasnya.

Baca juga: Intip Koleksi Sneaker di Gerai Baru Foot Locker Central Park

KOMPAS.com Rayi Putra - Brand Ambassador Foot Locker Indonesia bersama Vitra Widinanda - Brand Marketing Foot Locker Indonesia.

Penyanyi dan penulis lagu Rayi Putra, yang juga merupakan sneaker maven menjadi salah satu main icon Foot Locker.

Rayi mengungkap, semenjak dirinya punya penghasilan sendiri, ia menjadikan Foot Locker sebagai tempat yang wajib dikunjungi setiap ada jadwal manggung bersama RAN di luar negeri.

“Dulu kalau lagi manggung di Australia, pasti salah satu tujuan utama ke Foot Locker. Dan gue selalu senang dengan sambutan strippersnya. Mereka bukan sekadar jaga toko, tapi kita bisa konsultasi soal sneakers yang cocok ke mereka,” tuturnya.

Baca juga: Cerita Rayi RAN Punya Koleksi Sneakers hingga 1.000 Pasang

Menurut Rayi sebagai sneaker maven, pengalaman ini tak ia dapatkan di toko ritel sejenis. Oleh karena itu, dia sangat senang ketika mendapatkan hal yang sama di Foot Locker Indonesia.

“Alhamdulillah ternyata di Foot Locker Indonesia juga sama. Jadi kayanya memang sudah SOP globalnya begitu. Striper-striper di Foot Locker itu berusaha di-include banget sama campaignnya Foot Locker,” kata pria berusia 37 tahun ini.

Sementara itu Vitra mengungkap, kampanye Since Day One diharapkan bisa membuat Foot Locker menjadi tempat bagi seseorang mendapatkan sneakers pertamanya.

“You can get your first pair of shoes with us. Yang mana itu ditunjang dengan ambience toko yang menyenangkan. Misalnya di Kokas, ada arcade zone, terus ada area buat anak-anak. Selain itu tentu juga our sales associate striper yang jadi brand identity kami,” terangnya.

Baca juga: Foot Locker Buka Gerai Baru di Kota Kasablanka

Selain merilis koleksi eksklusif dan kampanye Since Day One, Foot Locker juga mengadakan coaching clinic bersama Indonesia Deaf Basketball atau komunitas basket tuli.

“Kami support jersey dan polo shirt. Coching clinic-nya sendiri sama Budi Alimansyah, legenda basket Indonesia, yang kebetulan juga salah satu icon kita. Lalu mereka juga main bareng teman-teman IBL,” cerita Vitra.

“Tujuannya apa kegiatan ini? Inclusivity. Begitu masuk lapangan basket semua sama, enggak ada yang tuli, enggak ada yang dengar. Teman-teman ini kan termarginalkan. Harapnnya, mereka bisa lebih semangat dan berprestasi,” pungkasnya.