Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
Setelah itu, nikmati momen bersamanya tanpa distraksi. Orangtua bisa mengajak anak mengenali hal-hal sederhana, seperti warna atau bentuk camilan yang dimakan.
Aktivitas kecil seperti ini melatih fokus dan sensori anak, sekaligus mempererat hubungan emosional.
"Jadi jangan cuma sekadar aktivitas, tapi sebenarnya menyelipkan mindfulness dengan hanya makan biskuit bareng, tapi momennya sangat menarik dan tangki cinta anak terisi di bonding time itu," ungkapnya.
Baca juga: Waktu Ideal untuk Bonding Time dengan Anak, Berapa Lama?
Setelah momen bersama itu, jangan lupa juga untuk beri apresiasi sederhana seperti ucapan terima kasih.
"Jadi hanya karena kita mau spend time berdua itu udah precious time gitu, cukup kayak 'Makasih ya udah mau makan bareng Mama'," ujarnya.
Dengan menerapkan teknik ABC ini, orangtua bisa melatih anak untuk memahami rasa syukur dan penghargaan terhadap hal-hal kecil di keseharian.
Lebih lanjut, Anastasia juga menekankan bahwa anak memiliki apa yang disebut tangki cinta emosional.
Jika kebutuhan emosinya tidak terpenuhi, seperti merasa kurang diperhatikan atau jarang diajak berbicara, anak bisa saja menunjukkan perilaku menuntut perhatian.
Baca juga: Aktivitas Bonding Bangun Rasa Aman Anak ke Orangtua
"Jadi di anak itu selalu ada namanya kebutuhan emosi. Nah ini di-parenting orangtua belum ada, adanya kita nuntut mereka 'kan kamu udah gede, harusnya bisa makan sendiri'," tegasnya.
"Ingat, sebelum nuntut anak, tangki cintanya harus diisi dulu, karena kalau tangki kebutuhan emosinya merasa dicintai kurang, pasti kita susah untuk ngasih suruhan-suruhan," tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa orangtua tidak perlu menunggu waktu lama atau momen istimewa untuk bonding. Justru rutinitas kecil seperti snacking time inilah yang akan melekat di ingatan anak.
Meski hanya berlangsung 10-15 menit, snacking time yang dilakukan dengan kesadaran dan kehangatan bisa menjadi fondasi kuat bagi perkembangan emosional anak.
Sebab, bagi anak-anak, cinta sering kali tak datang dari hal besar, tapi justru dari momen kecil yang diisi dengan perhatian penuh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang