Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketagihan Suntik Filler Justru Bikin Wajah Tak Natural

Kompas.com, 16 Juli 2019, 07:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com – Suntik filler menjadi senjata  baru para pemburu kesempurnaan wajah. Tanpa pisau bedah, tanda-tenda penuaan dan ketidaksempurnaan bentuk wajah bisa dikoreksi. Tapi, banyak orang jadi ketagihan dan membuat bentuk wajah jadi aneh.

Sudah sekitar tiga bulan terakhir Novriaty Sibuea (56) bolak-balik mengunjungi Jakarta Aesthetic Clinic di jalan Gunawarman Jakarta Selatan.

Novry, demikian ia biasa disapa, rajin ke klinik milik dr.Olivia Ong itu bukan untuk mengoreksi wajahnya menjadi terlihat muda. Namun, ia justru ingin memperbaiki “kerusakan” akibat suntik filler yang didapatnya dari klinik sebelumnya.

Wanita yang memiliki jabatan direktur di sebuah perusahaan sawit itu bercerita, dua tahun lalu ia berkonsultasi ke sebuah klinik kecantikan yang mengklaim menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuhan.

Keluhan Novry ketika itu adalah untuk menghilangkan kantung hitam di bawah matanya.

“Waktu itu di bagian bawah mata hitam. Saya lalu disuntikkan sesuatu yang mereka bilang bahan alami, untuk menghilangkan lingkaran hitam tersebut,” katanya ketika ditemui di klinik JAC (12/7/2019).

Setelah penyuntikan, Novry merasa makin hari kantung matanya semakin turun. Lalu ia kembali lagi ke klinik itu dan lagi-lagi dokter di sana menyuntiknya.

“Kali ini bagian pipi yang disuntik, katanya untuk menopang pipi agar terisi supaya mata tidak turun,” ujarnya.

Baca juga: Memahami Perbedaan Filler dan Botoks

Keluhan Novry ternyata tidak hilang, malah ia merasa wajahnya terlihat aneh. Setiap kali ia tertawa, ia merasa ada “bola” di pipinya.  Kondisi itu membuatnya merasa malu, padahal dalam pekerjaannya ia harus sering bertemu banyak orang.

Novry kemudian berkonsultasi ke dr.Olivia. Belakangan baru diketahui bahwa selama ini cairan yang disuntikkan oleh dokter di klinik lamanya adalah filler dan kondisi yang dialami Novry disebut dengan Facial Overfilled Syndrome (FOS).

“FOS terjadi karena seseorang melakukan suntik filler terlalu sering. Akibatnya wajah terlihat kepenuhan atau aneh. Sindrom ini banyak kita temukan sekarang ini,” kata Olivia.

Ciri FOS lainnya adalah pipi akan terlihat mencuat maju, ke samping atau ke atas, ketika sedang tersenyum atau tertawa. Bahkan, mata akan terlihat mengecil yang disebut dengan sunset eyes.

Novry relatif beruntung karena kondisi wajahnya belum terlalu parah dan masih bisa "diperbaiki" tanpa operasi.

“Sejak awal ke klinik JAC, saya hanya ingin wajah saya kembali seperti semula, yang normal,” kata Novry yang kini wajahnya sudah kembali normal.

Baca juga: Kylie Jenner Tak Lagi Suntik Filler di Bibir

Novriaty Sibuea.Kompas.com/Lusia Kus Anna Novriaty Sibuea.

Populer

Suntik filler memang sudah tak asing lagi di kalangan wanita, terutama yang berusia di atas 30 tahun.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau