Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Wajib Kenali Pemicu Stres pada Remaja Sebelum Berakibat Fatal

Kompas.com, 1 Desember 2020, 06:56 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Model pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah masa pandemi Covid-19 tak disangkal mampu memicu tekanan besar bahkan depresi pada anak, khususnya mereka yang berusia remaja.

Kabar duka yang datang dari wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, di mana seorang siswi SMP kelas VII memilih mengakhiri hidupnya karena beban pelajaran bisa menjadi contoh.

Fenomena bunuh diri memang sangat kompleks, dengan banyak faktor pencetus. Namun, faktor amat memengaruhi keputusan menyedihkan semacam itu antara lain adalah kondisi kesehatan mental.

Baca juga: Stres Belajar Online Picu Remaja Bunuh Diri, Apa Komentar Psikolog?

JIka dikaitkan dengan proses PJJ, maka perlu diketahui apakah seorang anak bisa mengikuti pelajaran atau tidak?

Atau, seberapa besar dia bisa beradaptasi dengan model PJJ, dan juga -mungkin, ketersediaan fasilitas untuk belajar.

"Bisa juga dilihat dari kondisi keluarganya. Ada yang orangtuanya di PHK atau mungkin mengalami kekerasan dalam rumah tangga, dan kondisi-kondisi stres lainnya yang memicu pertengkaran di dalam keluarga."

Begitu penuturan seorang psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina dalam perbincangan dengan Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Baca juga: 7 Tips Atasi Stres pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19

"Biasanya, gangguan stres ini terjadi pada anak-anak kelas VII dan X, dan yang baru masuk kuliah, karena dia tidak terlalu mengenal teman-temannya," ungkap Nina.

Menurut Nina, proses pembelajaran yang kurang menyenangkan atau alasan berkompetisi dengan teman-teman sebaya juga bisa meningkatkan stres pada remaja.

Mengenali pemicu

Di samping itu, kedekatan antara anak dengan orangtua juga dapat memengaruhi bagaimana tingkat stres selama melakukan PJJ di rumah.

Terlebih lagi, anak-anak yang sudah menginjak usia remaja memang cenderung lebih tertutup, baik kepada teman maupun orangtuanya.

Oleh karena itu, orangtua harus lebih aktif mengenali sumber penyebab stres pada remaja yang jika tak segera ditangani akan membahayakan jiwa, termasuk keinginan untuk bunuh diri.

Baca juga: Bermain Ternyata Bisa Lepaskan Stres Pada Anak

"Langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua adalah memeriksa apa yang terjadi pada anak sebelum mengatasinya," ungkap Nina.

"Nah, kalau yang membuat stres adalah internet, kita bisa menambahkan kuota atau membuat sinyal lebih kuat."

"Tapi kalau masalahnya karena guru yang sangat menyebalkan mungkin menambahkan kuota tidak akan mengatasi stres," sambung Nina.

Baca juga: 5 Langkah untuk Mengelola Stres pada Anak Saat Belajar Online

Maka, meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak selama masa pandemi menjadi begitu krusial. Orangtua bisa mencari tahu sumber stres pada remaja, dan bisa mengatasinya berdasarkan sumber stres tersebut.

Jika dengan membicarakannya pun masih belum memecahkan masalah, orangtua dapat berkonsultasi pada ahli atau psikolog tentang bagaimana menangani remaja yang stres akibat belajar dari rumah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau