Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup di Wilayah Berpolusi, Ini Kiat Jaga Kesehatan

Kompas.com - 15/08/2023, 07:53 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Kualitas udara di wilayah Tangerang, Jakarta dan sekitarnya, masuk dalam kategori tidak sehat, jauh dari ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Setiap hari menghirup udara yang kotor tentu akan berdampak pada kesehatan. WHO bahkan menganggap polusi udara sebagai darurat kesehatan masyarakat yang utama.

Pakar kesehatan dari WHO, dr.Maria Neira mengatakan, selama ini kita mengira penyakit yang terkait dengan paparan polusi udara dianggap hanya memengaruhi sistem pernapasan kita, padahal dampaknya lebih luas lagi.

"Paparan polusi udara bertanggung jawab atas penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru-paru, atau pneumonia. Tapi selain itu, kita tahu sekarang bahwa partikel beracun ini akan masuk ke paru-paru kita dan dari sana ke aliran darah," kata Neira dalam podcast Science in 5 di kanal Youtube WHO.

Ia melanjutkan, partikel beracun di peredaran darah akan mencapai sistem kardiovaskular dan bertanggung jawab atas penyakit jantung iskemik, gangguan saraf, stroke, masalah saraf juga secara umum dan masalah sistem reproduksi.

"Jadi, seperti yang dapat Anda bayangkan, semua alasan tersebut memberi tahu kita bahwa polusi udara adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat terbesar yang kita hadapi saat ini," ujarnya.

Baca juga: Dari Pengemudi Ojol sampai Jokowi Terkena Dampak Buruknya Polusi Udara Jabodetabek

Cara menjaga kesehatan di kota yang berpolusi

Sambil menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk mengurangi polusi udara di wilayah kita, berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan, seperti dikutip dari Lung.org.

1. Cek tingkat kualitas udara
Ada berbagai aplikasi di smartphone yang bisa kita unduh untuk mengetahui tingkat kualitas udara di wilayah kita.

Dengan mengetahui tingkat kualitas udara kita bisa membatasi waktu yang dihabiskan di luar ruangan, termasuk untuk anak-anak.

2. Olahraga di dalam ruangan
Berolahraga di luar ruangan memang menyenangkan, tetapi saat kualitas udara buruk, akan lebih bijak jika kita mengalihkan tempat olahraga menjadi di dalam ruangan.

3. Gunakan penyaring udara
Udara luar yang berpolutan bisa masuk ke dalam rumah. Menggunakan penyaring udara di rumah bisa membantu mengurangi kontaminan, polutan, dan juga racun dari udara. Hal ini sangat membantu orang yang sudah memiliki penyakit pernapasan seperti asma.

Baca juga: Kualitas Udara Buruk, Amankah Olahraga Lari di Luar?

4. Beralih dari transportasi pribadi
Kita bisa berkontribusi pada penurunan polusi dengan beralih dari transportasi pribadi menjadi transportasi umum. Selain itu memakai transportasi umum juga membuat kita bergerak lebih aktif sehingga menambah level kebugaran.

5. Pakai masker
Gunakan masker yang bisa menyaring udara kotor, yaitu masker yang berlabel N90, N95 atau KN99.

6. Terapkan gaya hidup sehat
Terapkan gaya hidup sehat setiap hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti mengasup makanan bergizi, mengurangi makanan yang digoreng, cukup tidur, berhenti merokok, serta bila perlu mengonsumsi suplemen vitamin.

Baca juga: Polusi Udara Picu Kekambuhan Asma

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com