Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kurangi Nyeri Menstruasi dan Kenali Tanda-tanda yang Tak Normal

Kompas.com - 04/09/2023, 09:53 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat datang bulan, beberapa perempuan ada yang menghadapi ketidaknyamanan berupa perut kembung, hingga mudah tersinggung, bahkan merasa sangat lelah dan cuma ingin berbaring di kasur.

Selain itu, banyak pula yang mengalami efek samping fisik dalam bentuk rasa sakit saat menstruasi, yang bisa ringan atau bahkan parah.

Saat mens, lapisan rahim yang disebut endometrium mengelupas, menghasilkan cairan berwarna coklat kemerahan.

Selama proses ini, tubuh juga melepaskan prostaglandin, yaitu senyawa kimia yang meniru fungsi hormon.

Baca juga: 7 Tips Penting agar Berhubungan Seks saat Menstruasi Lebih Nyaman

Pelepasan prostaglandin inilah yang bisa mengakibatkan kontraksi dan nyeri pada rahim. Sakit yang terkait dengan kram menstruasi sebenarnya disebabkan oleh kontraksi rahim.

Meski begitu, tak semua wanita mengalami sakit saat mens. Selain itu, tingkat keparahan nyeri nya pun bisa berbeda-beda dari satu bulan ke bulan berikutnya.

Namun, mereka yang mengalami sakit saat mens cenderung mulai merasakannya sekitar dua hari sebelum menstruasi.

Rasa sakit ini bisa berlanjut hingga sekitar tiga hari setelah menstruasi sebelum nantinya secara perlahan akan berkurang.

Baca juga: Pilihan Makanan untuk Mengatasi Kram saat Haid

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com