Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Durasi Tidur Siang yang Termasuk Power Nap?

Kompas.com - 05/09/2023, 07:13 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Tidur siang merupakan tidur dengan periode singkat di siang hari. Pada kebanyakan orang dewasa, tidur siang sangat bermanfaat untuk mengatasi rasa kantuk di siang hari, bahkan meningkatkan kinerja. Tidur siang semacam itu disebut juga dengan power nap.

Berbagai penelitian mengungkap manfaat tidur siang, antara lain meningkatkan kewaspadaan, fungsi memori dan penalaran logis, hingga meningkatkan performa fisik.

Tidur siang juga bisa sangat bermanfaat bagi pekerja shift yang kesulitan mendapatkan tidur yang cukup dan harus waspada pada waktu tidur yang tidak teratur.

Meski tidur siang memiliki banyak manfaat, namun bagi sebagian orang, tidur siang mungkin memiliki dampak buruk. Misalnya, bagi orang lanjut usia, tidur siang dikaitkan dengan masalah tidur seperti sering terbangun di malam hari.

Tidur siang mungkin mempunyai dampak negatif lainnya terhadap kesehatan. Sebuah penelitian di Tiongkok menemukan bahwa tidur siang lebih dari 90 menit dikaitkan dengan tekanan darah tinggi pada wanita paruh baya. Studi lain mengaitkan tidur siang lebih dari satu jam dengan peningkatan risiko diabetes melitus.

Baca juga: Durasi Tidur Siang yang Pas untuk Kesehatan Otak

Itu sebabnya durasi tidur siang idealnya singkat saja, sekitar 20-30 menit. Tidur selama 20 menit memungkinkan kita mendapatkan sedikit tidur ringan untuk meningkatkan kewaspadaan tanpa memasuki tidur nyenyak.

Kita bisa melatih durasi power nap ini dengan cara memasang alarm tidur tidak lebih dari 30 menit. Lama kelamaan tubuh otomatis akan terbangun kurang dari 30 menit tidur siang.

Tahapan tidur

Baik di malam hari atau siang hari, tidur berlangsung dalam serangkaian tahapan yang membentuk siklus tidur.

Tahap 1: adalah tahap tidur paling ringan dan singkat, hanya berlangsung satu hingga tujuh menit.

Tahap 2: tahap ini mengikuti tahap 1 dan berlangsung sekitar 10 hingga 25 menit. Selama tidur tahap 2, otot-otot menjadi rileks dan fungsi tubuh melambat. Namun tidur pada tahap ini masih tergolong ringan.

Tahap 3: adalah tahap tidur yang lebih dalam dan lebih memulihkan, dan mungkin sulit untuk bangun saat berada dalam tahap ini. Tahap 3 biasanya berlangsung antara 20 dan 40 menit.

Gerakan mata cepat (REM): Selama tidur REM, otot-otot tubuh lumpuh sementara, dan mata bergerak cepat di bawah kelopak mata tertutup. Bermimpi cenderung terjadi selama tidur REM.

Baca juga: Mengapa Kita Bermimpi ketika Tidur? Ini Jawaban Ahli

Ketika periode tidur berlangsung beberapa jam, tubuh akan melewati tahap-tahap ini beberapa kali. Namun, saat tidur siang, tidak ada cukup waktu untuk menjalani beberapa siklus tidur.

Faktanya, selama tidur siang singkat, seseorang mungkin tidak tertidur cukup lama sehingga menghabiskan banyak waktu dalam tahap 3 atau tidur REM. Hal ini dapat membuat kita bangun dengan segar setelah tidur siang sebentar.

Tidur siang yang lebih lama, seperti yang berlangsung lebih dari 30 menit, dapat menyebabkan orang yang tidur memasuki kondisi tidur nyenyak atau tahap 3, dan tidur nyenyak dapat terjadi lebih cepat pada orang yang kurang tidur. Rasa pening sering kali terjadi ketika terbangun, bahkan memperparah kantuk.

Baca juga: 7 Pilihan Minuman Penghilang Ngantuk, Tak Cuma Kopi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com