Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Larut Malam Picu Risiko Diabetes 72 Persen Lebih Tinggi

Kompas.com - 17/09/2023, 19:08 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Riset terbaru membuktikan, orang yang kerap tidur larut malam memiliki risiko diabetes 72 persen lebih tinggi.

Orang yang suka begadang juga cenderung meminum alkohol dalam jumlah yang lebih banyak, menjalani pola makan berkualitas rendah, kurang tidur setiap malamnya, dan menjadi perokok aktif.

Selain itu, berat badan, BMI, dan tingkat aktivitas fisik mereka cenderung berada dalam kisaran yang tidak sehat.

Baca juga: Anak yang Tidur Larut Malam Berisiko Obesitas

“Secara keseluruhan, mereka yang suka tidur malam memiliki kemungkinan 54 persen lebih besar untuk memiliki gaya hidup tidak sehat dibandingkan mereka yang suka tidur lebih awal.”

Demikian kata penulis utama studi, Sina Kianersi, PhD, peneliti pascadoktoral di Brigham and Women’s Hospital dan Harvard Medical School di Boston.

Namun, setelah para peneliti memperhitungkan faktor kesehatan seperti berat badan, aktivitas fisik, dan pola makan, risiko diabetesnya turun dari 72 persen menjadi 19 persen.

"Artinya, sebagian besar peningkatan risiko disebabkan oleh kebiasaan tidak sehat mereka," tandas Sina.

Baca juga: Apakah Sakit Gigi Ada Hubungannya dengan Diabetes? Begini Kata Ahli…

Hal ini tak lain karena dampak buruk pola tidur dan pengaruhnya terhadap metabolisme dan hormon, yang berkaitan dengan gula darah.

Kebiasaan tidur larut malam berdampak buruk pada kesehatan

“Durasi tidur yang singkat dan/atau kurang tidur [misalnya] telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.”

Demikian kata Sun Kim, MD, seorang ahli endokrinologi dan profesor kedokteran di Stanford Medicine di California, yang tidak terlibat riset tersebut.

Mekanismenya memang belum bisa dipastikan tapi tidur singkat dapat meningkatkan hormon nafsu makan dan stres serta meningkatkan peradangan.

Hal tersebut dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu mekanisme yang diketahui memperburuk kontrol glukosa.

Baca juga: Buah Terbaik untuk Mengatasi Resistensi Insulin

Sementara itu, Dr. Sina menambahkan jika riset yang dilakukannya bertujuan pula mengeksplorasi faktor genetika pada pola tidur seseorang.

“Penemuan baru-baru ini sebenarnya menunjukkan bahwa ada lebih dari 350 penanda genetik atau tanda-tanda genetik dalam DNA kita yang dapat membuat kita menjadi penggemar begadang atau tidak,” kata dia.

“Kami benar-benar ingin memahami mekanisme apa yang meningkatkan risiko di kalangan orang yang suka begadang bahkan setelah memperhitungkan kebiasaan tidak sehat mereka.”

Baca juga: Makanan yang Buruk dan Baik bagi Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com