Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Menentukan Apakah Anak Harus Sekolah atau Tidak Saat Sakit?

Kompas.com - 18/09/2023, 12:11 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerap kali ketika melihat anak bangun dengan lesu, lelah, dan tidak bersemangat, kita jadi bingung apakah harus tetap mengantar mereka ke sekolah atau menghubungi wali kelas untuk memintakan izin.

Ketika anak jatuh sakit, banyak orangtua kurang mengerti batasan kapan anak harus istirahat di rumah dan kapan mereka bisa tetap berangkat ke sekolah.

Di satu sisi, izin tidak masuk sekolah mungkin berarti anak akan tertinggal pelajaran dan harus mengejar ketertinggalannya. Ditambah lagi, harus ada penjaga yang tinggal di rumah bersama anak, suatu hal yang cukup merepotkan bila kedua orangtuanya bekerja.

Namun di sisi lain, jika membiarkan anak sekolah dalam keadaan sakit, mereka mungkin tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan bisa jadi kita harus menjemput mereka di UKS.

Dengan banyaknya faktor yang menjadi penentu, dokter anak, Joanna Buckingham, MD, mengatakan agar orangtua mengamati gejala yang dialami anak untuk menjadi panduan.

"Biarkan mereka tidak masuk sekolah dan tinggal di rumah jika gejalanya menghalangi mereka untuk berkonsentrasi atau berpartisipasi di kelas,” ujar Buckingham.

Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Batuk, Pilek, dan Demam

Dia juga memberikan saran dalam menilai 5 gejala umum yang muncul pada anak ketika jatuh sakit, untuk menentukan apakah anak sebaiknya masuk sekolah atau tidak.

Demam

Demam adalah salah satu gejala yang umum dialami oleh siapapun termasuk anak sekolah.

Suhu tubuh 38 derajat celsius atau lebih sudah dianggap sebagai demam dan hal ini merupakan tanda paling jelas bahwa anak sedang melawan penyakitnya. Demam biasanya dibarengi dengan penyakit menular dan anak juga akan kesulitan untuk fokus sehingga lebih baik bila anak tinggal di rumah ketika terserang demam.

Jaga mereka agar tetap terhidrasi mengingat demam dapat menguras cairan dalam tubuh. Kompres dan berikan obat penurun demam bagi anak. Selama demam, mereka harus tetap di rumah hingga mereka bebas demam setidaknya selama 24 jam tanpa menggunakan obat penurun demam.

Namun coba hubungi dokter anak jika:

· Demamnya berlangsung lebih dari lima hari.

· Suhunya 40 derajat celsius atau lebih.

· Demamnya tidak merespons pengobatan penurun demam.

· Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi atau sulit dibangunkan.

Baca juga: Cara Mengatasi Demam Anak Tanpa Obat, Ini Kata Dokter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com