Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda "People Pleaser" dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 27/09/2023, 18:01 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai manusia, kita memiliki kebutuhan, keinginan, preferensi, rasa suka dan tidak suka. Tapi kita tidak selalu mengungkapkannya.

Terkadang, kita juga memilih untuk mendahulukan kebutuhan orang lain.

Hal tersebut merupakan tindakan yang sebenarnya baik dan menunjukkan kepedulian kita terhadap orang lain.

Namun, sayangnya, selalu mendahulukan kebutuhan dan menyenangkan orang lain atau menjadi people pleaser bisa membuat kita lelah seiring berjalannya waktu.

"Menjadi seorang people pleaser akan merugikan diri kita sendiri," kata psikolog klinis, Adam Borland, PsyD, seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic.

"Ketika kita selalu mendahulukan keinginan dan kebutuhan orang lain dan kebutuhan kita tidak terpenuhi, hal ini dapat membangun perasaan stres, frustrasi, serta kemungkinan kebencian," ujar dia.

Baca juga: 10 Kebiasaan Harian yang Dilakukan Pasangan Bahagia

Untuk mengenali tanda-tanda perilaku people pleaser, Borland pun mengungkapkan penjelasannya sekaligus cara untuk mulai mengutamakan kebutuhan kita sendiri sebagai berikut.

Apa yang dimaksud dengan people pleaser?

People pleaser adalah orang yang berusaha keras untuk membuat orang lain bahagia dengan mengorbankan kesejahteraan mereka sendiri.

Mereka meminta maaf atau menerima kesalahan untuk hal-hal yang bukan kesalahan mereka dan terlalu mudah setuju atau bersedia mengikuti apa pun yang dipilih orang lain.

"Seorang people pleaser sejati akan terus menerus menempatkan kebutuhan mereka sendiri lebih rendah dalam daftar prioritas mereka untuk memprioritaskan kebutuhan orang lain," kata Borland.

"People pleaser juga mungkin akan menempatkan diri mereka dalam situasi yang sulit atau mengambil tanggung jawab yang tidak perlu untuk mendapatkan kasih sayang dan persetujuan orang lain," ungkap dia.

Kita semua bisa saja mencoba-coba perilaku menyenangkan orang lain. Sesekali melakukannya itu tidak apa-apa.

Masalahnya muncul ketika orang lain mulai memanfaatkan kita agar sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama saat kebutuhan kita justru tidak terpenuhi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com