KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan ratusan guci anggur berusia 5.000 tahun - beberapa di antaranya masih utuh dan mengandung jejak anggur kuno di dalamnya.
Ratusan guci anggur tersebut ditemukan di makam Meret-Neith, seorang putri, ratu, ibu suri, dan pemimpin yang dipercaya menjadi salah satu tokoh berkharisma pada masa Dinasti Pertama Mesir kuno.
Meret-Neith yang dijuluki sebagai satu-satunya wanita di hati Neith, adalah salah satu perempuan paling berpengaruh di masa Dinasti Mesir Pertama sekitar tahun 3000 SM.
Berdasarkan sumber-sumber arkeologi dan prasasti, para ahli berpendapat, Meret mungkin adalah putri Djer (firaun ketiga Dinasti Pertama), istri utama Wadj (firaun keempat Dinasti Pertama), dan ibu dari Den.
Baca juga: Jadi Perkara, Lansia Jual Topeng Kuno Rp 2,4 Juta Ternyata Harganya Rp 68 Miliar
Firaun adalah sebuah gelar umum yang digunakan untuk raja-raja Mesir kuno dari Dinasti Pertama sampai aneksasi terhadap Mesir oleh Kekaisaran Romawi pada 30 SM
Namun Meret-Neith bukan hanya seorang wanita keturunan kerajaan, sebab pengaruhnya bahkan jauh lebih besar lagi.
Dia juga adalah satu-satunya wanita yang mendapatkan makam yang layak di pemakaman leluhur kerajaan di Abydos.
Abydos terletak sekitar 470-an kilometer di sebelah tenggara Kairo.
Nah, sebuah tim arkeolog dari Universitas Vienna baru-baru ini menemukan ratusan guci anggur berukuran besar yang beberapa di antaranya masih tersegel, di pemakaman tersebut.
Baca juga: Makna Aidos dari Yunani Kuno, Menjalani Hidup Bahagia di Era Modern
Berdasarkan siaran pers 9 Oktober 2023 disebutkan, bukan hanya guci anggur, tapi barang-barang lainnya juga ditemukan di komplek yang luas itu.