Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Kesemutan Jangka Panjang Bisa Jadi Tanda Diabetes Tipe 2

Kompas.com - 17/10/2023, 05:00 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan, kaki atau bagian tubuh lainnya seringkali dianggap sepele.

Kesemutan biasanya tidak perlu dikhawatirkan ketika sensasinya hilang dalam beberapa menit setelah kita mengubah posisi atau tidak terjadi kekambuhan dalam jangka panjang. 

Tapi, ketika kesemutan itu terus dirasakan dalam jangka panjang dan tak kunjung sembuh, kita perlu waspada karena ada kemungkinan itu merupakan tanda diabetes tipe 2.

Baca juga: Kesemutan di Lidah Setelah Makan, Apa Sebabnya? 

Kesemutan tanda diabetes tipe 2

Kesemutan yang menjadi pertanda diabetes tipe 2 umumnya disebut komplikasi akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol dalam jangka panjang.

Masalah kesehatan yang satu ini disebut neuropati diabetik, yaitu kondisi kerusakan saraf yang terjadi akibat kadar gula darah tinggi dan tidak terkontrol.

Gejalanya awalnya ditandai dengan kaki dan tangan kesemutan atau mati rasa, nyeri hingga yang paling mengganggu sensasi seperti terbakar.

Menurut Dr Avinash Hari Narayanan (MBChB), pemimpin klinis di London Medical Laboratory, diabetes tipe 2 yang tidak diatasi dapat membuat sirkulasi darah menjadi tidak normal.

Akibat adanya perubahan cara sel dalam menerima pasokan oksigen dan nutrisi, serabut saraf seiring waktu menjadi rusak, dan pada akhirnya mati atau berhenti bekerja sama sekali.

Baca juga: 4 Penyebab Kesemutan Saat Duduk Bersila dalam Waktu Singkat 

Ilustrasi kesemutan di kakiUnsplash Ilustrasi kesemutan di kaki

Kondisi itu lantas bisa menggangu otak untuk mengirim dan menerima sinyal dari dan ke berbagai bagian tubuh, sehingga kesemutan itu sering dirasakan penderita diabetes.

Pada kasus yang lebih parah, kerusakan saraf tersebut juga dapat menyebabkan sensasi terbakar, rasa tidak nyaman hingga nyeri yang menusuk.

Biasanya pasien diabetes merasakan gejala itu dimulai dari tangan atau kaki sebelum berkembang ke area tubuh lain.

"Neuropati diabetik ini tidak dapat disembuhkan. Sekali saraf rusak, saraf itu tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri."

"Pengobatannya juga sulit dilakukan dan tata laksana perawatan hanya sebatas mengatais gejalanya, sehingga diagnosis sejak dini sangatlah penting," jelas Dr Avinash.

Baca juga: Waspada, 5 Penyakit yang Ditandai dengan Gejala Kesemutan di Tangan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com