Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hongkong Berikan Uang Rp 40 Juta agar Warganya Mau Punya Anak

Kompas.com - 27/10/2023, 07:08 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Hongkong menawarkan tunjangan sebesar 2.556 dollar AS, sekitar Rp 40 juta, untuk warganya agar mau punya anak.

Insentif ini diberikan untuk meningkatkan angka kelahiran yang semakin rendah di kota tersebut.

Angka kelahiran di Hongkong memang sedang berada di titik terendah yakni 0,9 kelahiran per perempuan, jauh di bawah angka 2,1 yang dibutuhkan untuk menjamin stabilnya populasi.

Baca juga: Angka Kelahiran Terus Menurun di Negara Maju, Apa Saja Dampaknya?

Kepala Eksekutif Hongkong, John Lee Ka Chiu mengatakan bantuan dana akan diberikan kepada orangtua dari setiap bayi yang lahir sejak aturan tersebut ditetapkan sampai 2026 mendatang.

“Melahirkan anak adalah keputusan besar dalam hidup yang melibatkan banyak pertimbangan,” kata Lee, dikutip dari CNN.

Baca juga: Jepang Catat Tingkat Kelahiran Terendah, Pemerintah Kucurkan Rp372 Triliun

Kebijakan tersebut juga termasuk langkah pemerintah setempat memangkas bea materai pembeli rumah dari 15 persen menjadi 7,5 persen.

Bantuan dana ini merupakan tambahan dari insentif pajak yang sudah ada bagi para orangtua baru yang enerima potongan pajak tahunan untuk setiap anak, dan potongan tambahan untuk setiap bayi yang dilahirkan.

Ilustrasi Hong Kong.pixabay.com/AndyLeungHK Ilustrasi Hong Kong.

Ironisnya, bantuan dana tersebut dianggap tidak cukup bahkan untuk membayar sewa rumah satu bulan di Hongkong, apalagi biaya membesarkan anak.

“Ini bahkan tidak dapat menutupi cicilan rumah saya selama satu bulan, serta tagihan gas dan listrik,” kata Ken Lau, ayah dari satu anak di kota yang terkenal mahal itu.

Hongkong memiliki biaya hidup yang tinggi sehingga memengaruhi keinginan penduduknya memiliki keturunan.

Menurut Midland Realty, sebuah agen real estate di Hongkong, rata-rata sewa bulanan untuk sebuah flat seluas 500 kaki persegi dengan dua kamar tidur di kota tersebut adalah sekitar 2.253 dollar AS, sekitar Rp 35 juta.

Jumlah tersebut akan menghabiskan lebih dari 90 persen uang yang dijanjikan pemerintah.

Baca juga: Daftar Kota Termahal di Dunia, Hong Kong Posisi Teratas

Profesor Paul Yip Siu-fai, yang mempelajari kesehatan masyarakat di Universitas Hongkong, mengatakan pemberian uang tunai satu kali saja tidak akan mengatasi masalah keuangan jangka panjang orangtua.

“Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melahirkan anak, yaitu bagian sebenarnya dari melahirkan, kemudian membesarkannya, dan kemudian mendidiknya,” ujarnya.

Dia berpendapat, pemerintah perlu berbuat lebih banyak untuk membantu orangtua dalam tahap kedua secara bertahap.

Baca juga: Studi: Perempuan Ubah Tujuan Hidup Setelah Punya Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com