KOMPAS.com - Penyakit kelamin atau infeksi menular seksual semestinya perlu mendapat perhatian khusus bagi pasangan atau orang yang aktif secara seksual.
Pasalnya, pada beberapa kasus ada sejumlah penyakit kelamin yang bisa menyerang dan tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Karena itulah deteksi dini secara berkala diperlukan untuk mencegah penyakit kelaminnya berkembang dan memicu masalah serius pada kesehatan.
Baca juga: 5 Penyakit Kelamin yang Tetap Bisa Menular meski Pakai Kondom
Ada beberapa penyakit kelamin yang bisa dialami tanpa disadari karena gejalanya terlihat seperti penyakit biasa.
Tak jarang, hal itu pun membuat penyakit kelamin berkembang ke tahap selanjutnya hingga menimbulkan gejala yang tampak lebih jelas.
Bahkan beberapa di antaranya pun berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan yang cukup serius jika penyakit kelamin tidak ditangani sejak dini.
Dikutip laman Ohio State Health and Discovery, berikut ulasan selengkapnya.
HPV sering ditandai dengan munculnya kutil di area anus hingga genital. Namun rupanya, ini merupakan level lanjutan dari infeksi pertama.
Sebab, dalam keadaan sehat, tubuh bisa melawan infeksi dengan sendirinya.
Tetapi ketika sistem imun melemah, maka gejala HPV dapat muncul dan mudah dikenali dengan kehadiran kutil tersebut.
Penyakit yang satu ini perlu dicegah sedini mungkin karena komplikasinya dapat memicu kanker serviks, vulva, vagina, anus hingga tenggorokan.
HIV merupakan jenis penyakit kelamin yang ditandai dengan gejala kelelahan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan di tahap awal.
Sejumlah gejala itu mirip seperti penyakit biasa, namun seiring waktu, virus dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Tanpa pengobatan yang tepat, komplikasi yang ditimbulkan bisa membuat tubuh tidak mampu melawan serangan virus, bakteri hingga jamur yang biasanya dapat ditangkal oleh sistem imun.
Virus yang satu ini sering menyebabkan kambuhnya lesi berulang di area genital dan anus.
Infeksi awal yang gejalanya sering tidak disadari bisa membuat orang lain ikut tertular karena dapat mudah menyebar melalui kontak seksual.
Baca juga: Infeksi Penyakit Kelamin Jadi Pemicu Nyeri Saat Berhubungan Seks