Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nanie Darham Meninggal Saat Operasi Sedot Lemak, Diduga Malapraktik

Kompas.com - 24/11/2023, 07:32 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

 

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan kabar meninggalnya Nanie Darham, aktris film Air Terjun Pengantin yang diduga akibat malapraktik operasi sedot lemak.

Ibu dua anak itu berpulang saat menjalani perawatan liposuction di salah satu klinik kecantikan di Jakarta Selatan pada Oktober lalu.

Baca juga: Influencer Brasil Meninggal Jalani Operasi Sedot Lemak

Berdasarkan keterangan kuasa hukum keluarga korban, Hartono Tanuwidjaja, dalam video yang beredar di media sosial, Nanie menjalani operasi sedot lemak dua bulan setelah melahirkan anak bungsunya.

Oleh dokter kandungannya, ia sebenarnya disarankan melakukan tindakan bedah kecantikan itu setidaknya enam bulan setelah bersalin.

Namun, setelah berkonsultasi ke klinik kecantikan, ia tergoda untuk segera menjalani bedah kosmetik itu karena disebut sebagai operasi ringan, biasa, dan bisa dilakukan dengan bius lokal.

Baca juga: 9 Fakta Penting Operasi Sedot Lemak, Bukan Jaminan Lekuk Tubuh Ideal

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Indrie Darham (@indriedarham)

"Salah satu dokter di klinik menyatakan sanggup melaksanakan operasi liposuction meskipun Nani baru melahirkan dua bulan," ujar Hartono, yang menambahkan bahwa kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan.

Baca juga: Mengenal Liposuction, Metode Sedot Lemak demi Bentuk Tubuh Ideal

Kasus Nanie Darham dan hal yang harus dipertimbangkan sebelum operasi sedot lemak

Operasi sedot lemak alias liposuction adalah metode menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu dalam waktu singkat, umumnya di perut, bokong, dan paha.

Biasanya dilakukan untuk mengembalikan bentuk tubuh atau mengurangi berat badan berlebih, setelah diet dan olahraga tidak berhasil.

Tindakan ini banyak tersedia di rumah sakit ataupun klinik kecantikan serta dikerjakan oleh para pakar berpengalaman.

Baca juga: Seberapa Efektif Liposuction Kurangi Kegemukan?

Namun, ada banyak hal yang harus dipahami jika kita mempertimbangkan menjalani operasi sedot lemak.

Apa saja?

Kebutuhan

Operasi sedot lemak cocok untuk kita yang tidak mengalami obesitas dan berat badannya tidak terlalu berlebihan.

Kita juga disarankan memiliki berat badan yang stabil setidaknya enam bulan sebelum prosedur, tidak merokok, memiliki elastisitas kulit dan kekencangan otot yang baik.

Sebaliknya, penderita obesitas, perokok, usia lanjut, riwayat penyakit yang berisiko dan konsumsi obat tertentu tidak disarankan melakukan operasi kecantikan ini.

Baca juga: Coolscuplting dan Sedot Lemak, Mana yang Lebih Efektif Melangsingkan?

Risiko dan komplikasi

Seperti halnya pembedahan lainnya, operasi sedot lemak juga memiliki risiko dan kemungkinan komplikasi, antara lain:

  • Pendarahan berlebihan atau hematoma
  • Nekrosis (kematian jaringan)
  • Fat clots (ketika lemak masuk ke aliran darah dan tersangkut di pembuluh darah)
  • Risiko anestesi
  • Bengkak atau nyeri yang terus-menerus
  • Asimetri
  • Perubahan sensasi kulit
  • Trombosis vena dalam (ketika gumpalan terbentuk jauh di dalam vena)
  • Komplikasi jantung dan paru (jantung dan paru-paru).
  • Kerusakan saraf, pembuluh darah, otot, dan organ
  • Bekas luka yang tidak menyenangkan, perubahan warna kulit, ketidakteraturan kontur, kulit kendur, atau hasil estetika lainnya yang tidak memuaskan
  • Perlunya operasi tambahan

Baca juga: Ingin Sedot Lemak, Apa Saja Risikonya?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com