KOMPAS.com - Kita sudah memasuki Bulan Desember, yang identik sebagai bulan liburan keluarga.
Sejumlah agenda mungkin sudah disiapkan bersama pasanga dan anak-anak untuk menikmati waktu bersama dengan lebih berkualitas.
Namun bagaimana jika kita punya atasan toxic, kantor dengan hustle culture atau kecenderungan workaholic yang membuat pikiran sulit terbebas dari beban pekerjaan?
Baca juga: Kenali Hustle Culture, Gila Kerja yang Bisa Berujung Kematian
"Untuk benar-benar bersantai dan menikmati waktu libur Anda di musim liburan ini, Anda mungkin harus menetapkan beberapa batasan," kata Brandon Smith, pelatih karier dan terapis yang dikenal sebagai The Workplace Therapist
Tak jarang, kita harus membuat batasan tersebut lebih cepat sebelum agenda liburan tiba.
"'sekarang' adalah waktu terbaik untuk mengingatkan manajer dan kolega Anda bahwa Anda akan rehat," kata Smith.
Baca juga: Tips Mengatasi Gangguan Kecemasan Saat Musim Liburan
Berikut beberapa cara yang disarankannya:
Atasan kita mungkin tidak ingat persis tanggal cuti kita jadi ada baiknya mengingatkannya jauh-jauh hari.
Menjelang hari H, ingatkan lagi agar atasan bisa meminta kita memprioritaskan tugas yang perlu diselesaikan sebelum liburan.
“Katakan saja, 'Sebagai pengingat, ini hari Rabu dan Jumat adalah hari terakhir saya di kantor,'” kata Smith.
“Ini pembaruan status. Inilah yang telah saya selesaikan. Inilah orang-orang yang saya beri tahu.”
Baca juga: Gen Z Merasa Bersalah Saat Harus Cuti Kerja
Buat email pemberitahuan cuti yang berisi detail pribadi soal waktu liburan kita.
“Orang-orang harus lebih transparan dalam email mereka di luar kantor,” kata Smith.
“Khususnya saat mereka sedang bersama keluarga. Ini membantu untuk mengkomunikasikan batasan yang lebih tegas kepada orang-orang.”
Baca juga: Suka Kerja Boleh, tapi Jangan Lupa Cuti, Kenapa?
Daripada menulis kalimat klasik dan kering, “Saya tidak bisa dihubungi untuk sementara”, kita dapat mengatakan, misalnya, bahwa kita menghabiskan waktu bersama keluarga untuk liburan.