Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Singgung Masalah Stunting dan Sanitasi, Apa Kaitannya?

Kompas.com - 23/12/2023, 13:27 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber tbsnews

KOMPAS.com -Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengangkat permasalahan stunting dan sanitasi dalam debat cawapres 2024, kemarin.

“Masalah stunting kita juga intervensi tempat tinggalnya. Kita tidak bisa hanya memberikan tambahan untuk ibu hamil dulu tapi kita tidak menyentuh rumah tinggalnya,” ujarnya.

Baca juga: Membaca Taktik Gibran Bikin Bingung Lawan Saat Debat, Tiru Gaya Jokowi?

Pernyataannya ini sontak menuai rasa penasaran publik soal kaitan antara dua hal tersebut.

Maklum saja, selama ini stunting cenderung dianggap buah asupan nutrisi yang buruk belaka.

Penyebab stunting bukan cuma gizi, tapi juga sanitasi buruk

Masalah gizi buruk alias stunting pada anak-anak masih menjadi tantangan kesehatan serius secara global, termasuk di Indonesia.

Berdasarkan data survey status gizi nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6 persen,

Angka ini sebetulnya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yakni 24,4 persen meskipun belum ideal.

Pasalnya, pemerintah menetapkan target prevalensi stunting di tahun 2024 sesuai standar WHO yakni di bawah 20 persen.

Baca juga: Awas, Asap Rokok Menyebabkan Anak Stunting

Stunting adalah gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan anak-anak yang terjadi pada 1.000 hari pertama.

Ada beberapa faktor yang memicu stunting yang tak cuma berkaitan dengan masalah kekurangan gizi, tapi juga sanitasi yang buruk.

Menurut asisten ilmuwan nutrisi ibu dan anak dari ICDDR, B - organisasi penelitian kesehatan internasional yang berbasis di Dhaka, Bangladesh, Dr Shah Mohammad Fahim, disfungsi enterik lingkungan yang mencakup kekurangan air, kebersihan dan sanitasi buruk juga menjadi penyebab stunting pada anak-anak.

Salah satu alasan yang membuat sanitasi buruk menjadi faktor pemicu stunting adalah tidak adanya akses air bersih atau fasilitas sanitasi yang memadai, berpotensi menyebabkan kontaminasi air.

Anak-anak yang terpapar air yang tercemar bakteri, kuman atau parasit memiliki risiko tinggi terkena infeksi yang mengganggu penyerapan nutrisi.

Hal tersebut juga mengganggu sistem kekebalan tubuh, hingga berpotensi meningkatkan risiko peradangan dan kerusakan usus.

Pada gilirannya, kondisi itu pun membuat anak mengalami gangguan penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi hingga memicu kekurangan gizi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com