Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Keterhubungan antar Anggota Keluarga demi Kesehatan Mental

Kompas.com - 25/12/2023, 20:00 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keterhubungan rasa antar anggota keluarga menjadi hal penting demi menjaga kesehatan mental.

Hal ini pun dapat menjadi bagian dari pola asuh yang perlu dikembangkan orangtua ke anak-anak.

Dokter spesialis kesehatan jiwa, Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K) mengatakan, pentingnya menjaga keterhubungan itu bertujuan untuk memperkuat ikatan emosional yang dapat mendukung kesejahteraan mental.

"Komunikasi yang terbuka adalah kunci untuk menciptakan ruang agar seluruh anggota keluarga dapat saling mendukung dan memahami," kata dr. Tjhin.

Ia menyampaikan hal itu dalam diskusi Perempuan dan Kesehatan Jiwa yang digelar Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa untuk memeringati Hari Ibu pada 22 Desember 2023, di Perpustakaan Nasional, Jakarta. 

Baca juga: 3 Penyebab Anak dan Remaja di Indonesia Darurat Kesehatan Jiwa 

Ia menekankan, bahkan ketika anggota keluarga berada di tempat yang jauh, keterhubungan itu pun perlu dijaga dengan baik meski pun dari segi emosional, komunikasi yang terjalin tidak begitu optimal.

"Komunikasi digital bisa menjaga keterhubungan tetapi komunikasi di era digital meninggalkan emosi atau perasaan."

"Kita harus memperbanyak pertemuan tatap muka. Lewat zoom bisa tetap bertemu tetapi tidak ada emosional,” tambah dia.

Tidak ada jalan untuk menjaga kesehatan jiwa, selain secara terus-menerus melakukan edukasi (dari orangtua), terutama terkait menjalin komunikasi terbuka antar keluarga. 

Pasalnya, keterhubungan rasa antar anggota keluarga dapat mengajarkan pentingnya komunikasi terbuka, menjaga ikatan emosional, saling memberi dukungan emosional, membantu mengatasi konflik, hingga menanamkan nilai empati.

Melalui hal ini, pentingnya peran orangtua untuk selalu menjaga keterhubungan emosi antar anggota keluarga, seperti meluangkan waktu berkualitas bersama.

Baca juga: Kita Melambaikan Tangan di Akhir Video Call, Kenapa? 

Ilustrasi menjalin komunikasi via digital dengan keluargaPexels Ilustrasi menjalin komunikasi via digital dengan keluarga

Sejumlah cara untuk menjaga keterhubungan yang bisa dilakukan, misalnya menjadwalkan waktu tertentu untuk saling bertemu, melakukan kegiatan yang melibatkan anggota keluarga seperti mengobrol bareng, makan malam bersama dan lain sebagainya.

"Memang, tidak ada rumus atau pedoman khusus untuk parenting karena sangat dipengaruhi kultur, kepribadian, latar belakang pendidikan, dan nilai yang dianut,"

"Para orangtua perlu mengedukasi betapa pentingnya keterhubungan jika diterapkan dalam keluarganya," jelas dr. Tjhin.

Di sisi lain, revolusi teknologi komunikasi mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua dalam menjalin komunikasi yang sehat dengan anggota keluarga.

Kendati demikian, tantangan itulah yang perlu dihadapi agar tidak menjadi hambatan dalam memperkuat ikatan keluarga.

Penggunaan alat komunikasi canggih hingga media sosial juga dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin agar komunikasi dari hati ke hati antara orangtua dan anak tetap bisa terjalin.

"Kadang-kadang kita harus mengalah supaya dapat mendekati anak-anak, supaya tetap bisa berkomunikasi," tandasnya.

Baca juga: 6 Cara Berhenti Overthinking demi Kesehatan Mental 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com