KOMPAS.com - Kehidupan yang bahagia mungkin menjadi tujuan yang dicari banyak orang. Namun sejatinya, kebahagiaan itu tak lepas dari apa yang kita jalani dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu gambarannya adalah kita perlu mengambil langkah positif dan realistis dalam keadaan apa pun agar merasakan kegembiraan dan kepuasan di tengah tantangan atau masalah yang tengah dihadapi.
Dengan demikian, hidup kita akan lebih ringan, bahagia dan terasa lebih mudah untuk dijalani.
Baca juga: 5 Rutinitas Pagi agar Merasa Bahagia Sepanjang Hari
Jika ingin hidupmu terasa lebih mudah dan bahagia berikut beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan, seperti dilansir laman Psyhology Today.
Salah satu aspek mendasar dari kebahagiaan adalah kemampuan untuk mempertahankan pola pikir positif.
Pola pikir positif itu meliputi sikap optimis, sekali pun kita tengah menghadapi banyak masalah.
Hal ini bukan berarti kita mengabaikan kesulitan atau berpura-pura semuanya berjalan sesuai rencana, paling tidak kita mampu menyusun ulang situasi dengan pola pikir dan cara yang lebih optimis.
Contohnya, ketika sedang dihadapkan tantangan atau masalah berat. Menumbuhkan pola pikir positif bisa dilakukan dengan cara berorientasi pada solusi, bukan pada tantangan atau masalah yang dihadapi.
Menurut banyak penelitian, rasa syukur dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan dan kepuasan dalam hidup.
Rasa syukur ini pun termasuk ke dalam pola pikir yang positif. Beberapa caranya bisa diterapkan dengan cara mensyukuri atas semua hal baik di dalam kehidupan kita.
Hubungan antar-manusia memainkan peran penting dalam mendukung kebahagiaan seseorang.
Orang-orang yang hidupnya bahagia, cenderung dapat meluangkan waktu dan tenaganya dalam membangun serta memelihara hubungan bermakna dengan keluarga, teman atau komunitas.
"Koneksi yang terjalin itu dapat memberikan dukungan, emosional, rasa memiliki serta berbagi pengalaman yang berkontribusi pada kehidupan yang memuaskan," ujar Jeffrey Bernstein, Ph.D, seorang psikolog yang berbasis di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Di samping itu, lanjut Bernstein, memperluas atau memperbanyak tindakan kebaikan juga tak hanya berdampak positif bagi orang lain, tapi juga bagi diri sendiri.
"Tindakan kebaikan, baik besar atau kcil menciptakan umpan balik positif, memupuk rasa memiliki tujuan dan kepuasan," jelasnya lagi.
Pertumbuhan atau pengembangan diri yang berkelanjutan dapat berkontribusi pada kebahagiaan dalam hidup.
Kata Bernstein, orang-orang yang bahagia cenderung menerima perubahan dan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik.
Mereka sangat menyadari kalau kehidupan adalah sebuah perjalanan dan ruang untuk pertumbuhan dan perkembangan diri.
"Menumbuhkan pola pikir yang berkembang memungkinkan individu merasa bahagia dan melihat kegagalan bukan sebagai kemunduran tapi pengalaman dan pembelajaran yang berharga," paparnya.
Baca juga: 7 Tanda Hidup Kita Sudah Bahagia, dari Sudut Pandang Psikologi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.