Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membantu Anak Menghadapi Citra Tubuh Negatif karena Medsos

Kompas.com - 12/02/2024, 11:02 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Sudah sering dibahas bahwa media sosial membuat orang memiliki definisi baru soal apa itu kebahagiaan, kesuksesan, dan penampilan yang baik.

Khusus soal penampilan, media sosial seolah-olah mengatur tentang seperti apa cantik dan ganteng itu, serta bagaimana bentuk tubuh kita “seharusnya”.

Definisi ini bisa menghantui banyak orang, terutama remaja yang mengalami perubahan dramatis pada tubuh mereka. Para remaja dapat mengalami ketidakpuasan terhadap citra tubuh mereka karena media sosial selalu menampilkan tubuh-tubuh yang dianggap sempurna.

Psikolog dan peneliti citra tubuh Leslie Heinberg, PhD, menjelaskan bagaimana masalah citra tubuh atau body image dapat memengaruhi anak-anak dan remaja, serta cara membantu mereka mempertahankan citra diri yang baik.

Baca juga: Citra Tubuh Dapat Memengaruhi Kepuasan Seksual Wanita

Berbagai faktor yang memengaruhi citra tubuh anak

Disadari atau tidak, anak-anak mulai terpengaruh untuk tampil dengan cara tertentu akibat media sosial. Sebuah survei terhadap pekerja penitipan anak pada tahun 2016 menemukan bahwa anak-anak menunjukkan masalah kepercayaan diri pada tubuh mereka sejak usia 3 tahun.

Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi body image anak:

Hormon dan pubertas

Tinggi badan, berat badan, komposisi tubuh, karakteristik jenis kelamin – semuanya berubah seiring bertambahnya usia anak.

Khususnya bagi remaja putri, banyak hal yang mengubah pandangan terhadap diri mereka sendiri secara drastis. Sebuah penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa gadis-gadis muda yang tumbuh dewasa lebih awal dari teman-temannya lebih rentan mengembangkan citra tubuh yang negatif.

“Penelitian menunjukkan selama beberapa dekade bahwa anak perempuan yang mengalami perkembangan dini merupakan faktor risiko gangguan citra tubuh, gangguan makan, obesitas, dan kesulitan psikologis,” kata Dr. Heinberg. 

“Mereka mendapat banyak perhatian yang tidak diinginkan, dan mereka menjadi  tidak cocok dengan teman sebayanya.”

Selain itu, perubahan hormonal dapat berperan dalam cara anak memandang tubuhnya sendiri – tidak peduli jenis kelamin atau gendernya. 

Secara khusus, penambahan berat badan dan perkembangan otot dapat menjadi sesuatu yang menyebabkan anak-anak memandang diri mereka sendiri dengan cara yang baru.

“Faktor-faktor lain, seperti identitas gender, mungkin menarik perhatian atau menunjukkan perasaan berbeda dari rekan-rekan mereka dan dapat menyebabkan kekhawatiran mengenai citra tubuh,” tambah Dr. Heinberg.

Pengaruh teman-teman sebaya

Ingatkah saat kita remaja, cara mereka berpikir dan penampilan kita sangat dipengaruhi oleh teman sebaya? Dari gaya rambut hingga cara berpakaian, biasanya tidak lepas dari lingkungan masing-masing.

Nah, pengaruh dari teman sebaya ini semakin diperbesar melalui penggunaan media sosial. Saat ini, mereka lebih mudah mendapat komentar dari anak-anak seusia mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com