KOMPAS.com - Tidak sedikit dari kita yang memiliki idola, atau dikenal dengan nge-fans. Baik idola berupa kelompok seperti klub sepak bola dan grup musik, maupun perorangan seperti selebritas, penyanyi, hingga calon presiden (capres).
Sayangnya, sebagian fans tersebut menjadi pendukung fanatik, bahkan cenderung mengarah kepada tindakan fanatisme berlebihan.
Baca juga:
Praktisi Hidup Berkesadaran (Mindful Living), Adjie Santosoputro, mengatakan, fanatisme berlebihan merupakan sebuah bentuk kemelekatan atau attachment.
“Selain capres, politisi, kemelekatan-attachment ini juga bisa terjadi di fans klub bola, grup idol musik, dan sebagainya,” ujar Adjie dikutip dari utas akun X pribadinya, @AdjieSanPutro, Minggu (18/2/2024). Kompas.com sudah mengantongi izin untuk mengutip utas tersebut.
Menurut Adjie, fans fanatik baik ke selebritas hingga capres, sebaiknya mulai mengendurkan kemelekatan atau attachment tersebut. Sebab, kemelekatan atau attachment dalam bentuk fanatisme berlebihan tersebut memiliki dampak negatif.
“Pelan-pelan kendurkan kemelekatan attachment itu, karena hanya menyebabkan ketakutan, cemas, iri, bahkan kemarahan, kebencian, konflik, dan terutama penderitaan,” kata Adjie.
Lantas, apa saja ciri-ciri fanatisme berlebihan? Simak ulasannya berikut ini.
Adjie mengungkapkan, salah satu ciri fanatisme berlebihan adalah dihantui rasa cemas, ketakutan, dan kekhawatiran berlebihan terhadap idolanya tersebut.
Dalam konteks capres, Adjie menuturkan, ciri-ciri fanatisme berlebihan adalah merasa ketakutan dan cemas berlebihan pada setiap hal yang menyangkut capres tersebut.
“Di sisi lain, dia selalu ketakutan, cemas, di setiap momen yang ada hubungannya dengan capres itu. Iri kalau pesaing capres itu lebih baik,” ujar Adjie dalam utas X.
Ciri-ciri fanatisme berlebihan selanjutnya adalah diliputi rasa iri dan cemburu.
Dalam konteks selebritas misalnya, seorang fans yang memiliki rasa fanatisme berlebihan bisa saja merasa cemburu jika idolanya menjalin hubungan asmara dengan orang lain.
“Setiap kemelekatan-attachment menyebabkan ketakutan, cemas, iri, cemburu. Begitulah sifat alami dari kemelekatan-attachment,” jelas Adjie.
Baca juga:
View this post on Instagram