Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Anak Jadi Pelaku Kekerasan, Orangtua Perlu Bangun Komunikasi Intens

Kompas.com - 02/03/2024, 16:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Media sosial dan media massa tengah diramaikan dengan isu kekerasan atau perundungan (bullying) yang terjadi di tempat pendidikan. 

Salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak kita adalah mengapa anak-anak tertentu bisa menjadi pelaku kekerasan.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra menjelaskan, kekerasan yang terjadi pada anak usia remaja atau usia sekolah disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya akibat kurangnya rasa kemanusiaan.

Baca juga:

Menurutnya, anak-anak yang melakukan kekerasan biasanya kurang memiliki rasa empati dan menghargai orang lain, sehingga lebih berisiko melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

Sikap empati dan menghargai orang lain perlu dibangun di rumah dan sekolah, salah satunya dengan membangun komunikasi dan dialog yang intens antara orangtua dan anak. Jika di sekolah, berarti antara guru dan anak. 

“Salah satu cara termudah untuk mencegah kekerasan atau perilaku yang kurang elok sekarang ini adalah dialog. Komunikasi antara anak dan orang tua itu penting sekali,” ujar Novi di Jakarta, Jumat (1/3/2024), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga:

Ia menambahkan, anak memerlukan ruang untuk mencurahkan tentang apa yang dialami dalam kehidupannya, misalnya di sekolah. 

Sayangnya, di era digital seperti ini, banyak anak justru lebih banyak menghabiskan waktunya bermain gawai daripada berinteraksi dengan orangtua.

Maka, tak heran jika banyak hal yang tidak diketahui orangtua tentang anak. 

Membatasi penggunaan gawai dan menyeimbangkannya dengan interaksi antara anak dan orangtua menjadi hal penting, sehingga dialog dengan anak bisa terjalin secara intens.

Baca juga:

Hal ini pada akhirnya membantu mengurangi potensi anak menjadi pelaku kekerasan karena merasa punya ruang untuk menuangkan perasaannya.

“Kita ajarkan untuk mengurangi dan mengatur penggunaan gawai dan memperbanyak dialog. Agar tercipta trust connections antara anak dan orangtua ya harus sering dialog,” tuturnya.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com