Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kebiasaan Makan di Berbagai Negara yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan bukan hanya perkara kita menjauhi sepotong kue dan mengurangi makan.

Ada banyak hal yang perlu dilakukan, mulai dari mengikuti pola makan sehat dan bersih hingga berolahraga setiap hari.

Faktanya, banyak dari kita yang tidak tahu, bahwa rahasia penurunan berat badan yang paling ampuh berasal dari tradisi pola makan yang mengakar dan diterapkan sebagai gaya hidup selama bertahun-tahun.

Berikut 8 trik dari berbagai Negara di dunia untuk menurunkan berat badan dengan cara sehat, yang bisa kita coba untuk diterapakan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Thailand: Makan pedas

Makanan Thailand adalah salah satu makanan paling pedas di dunia. Makanan pedas, dikatakan dapat meningkatkan metabolisme dan mencegah kita makan terlalu cepat.

Pasalnya, ketika makan terlalu cepat, maka saat tubuh memberi isyarat untuk berhenti karena kenyang, Anda sudah makan berlebihan.

Makan perlahan adalah cara yang baik untuk menurunkan berat badan dan makan makanan pedas dapat membantu kita melakukannya.

2. Polandia: Makan makanan rumahan sesering mungkin

Untuk menghindari pemborosan uang dan menjaga kesehatan, orang Polandia lebih suka makan di rumah.

Mereka hanya menghabiskan 5 persen dari uang mereka untuk makan di luar, dibandingkan dengan orang Kanada yang menghabiskan sekitar 30 persen dari pendapatan mereka untuk makan di luar.

3. Jerman: Makan sarapan

Sekitar 75 persen orang Jerman tak pernah melewatkan sarapan setiap hari, yang mencakup sereal gandum, roti, dan buah-buahan.

Sejak bertahun-tahun lalu, para ahli juga telah menyarankan untuk tidak melewatkan sarapan.

Melewatkan sarapan dapat membuat kita makan berlebihan di waktu makan berikutnya dan membuat kita cenderung memilih makanan berkalori tinggi.

Perubahan termudah untuk mengontrol jumlah makanan yang masuk adalah dengan memulai hari dengan benar.

4. Inggris: Makan dalam porsi kecil

Orang Inggris lebih suka makan dalam porsi kecil di rumah dan bahkan di restoran. Menurut ahli gizi, makan dalam porsi besar tentu juga akan menaikkan berat badan dengan mudah.

5. Prancis: Jangan makan terlalu cepat

Orang Prancis dikenal karena makan malam keluarga yang santai. Berdasarkan penelitian, rata-rata 92 persen keluarga Prancis makan bersama di malam hari.

Makan bersama ini biasanya berlangsung selama 33 menit pada hari kerja dan 43 menit pada akhir pekan.

Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi makan lebih lama sebenarnya mendorong kita makan lebih sedikit.

Dibutuhkan sekitar 20 menit bagi otak untuk menyadari bahwa Anda kenyang. Jadi, meluangkan lebih banyak waktu untuk makan, berarti akan mencegah kita makan lebih banyak.

Rusia, yang memiliki iklim serupa dengan Kanada, menanam sayur dan buahnya sendiri. Ini membuat pola makan mereka otomatis lebih bergizi. Mereka bahkan mengawetkan makanan yang mereka tanam.

7. Meksiko: Makan besar di siang hari
Orang Meksiko makan makanan terbesar mereka antara jam 2 siang sampai 4 sore, bukan di malam hari.

Logika di balik ini adalah, jika Anda makan malam dengan porsi kecil, Anda akan bangun dengan perasaan lapar dan makan sarapan lebih banyak, yang mana kebiasaan sarapan baik untuk penurunan berat badan.

8. Jepang: Tidur siang

Kurang tidur kronis menyebabkan penambahan berat badan. Itulah mengapa orang-orang di Jepang selalu tidur siang selama 20-30 menit untuk memenuhi kebutuhan tidurnya.

Banyak orang merasa lapar, padahal sebenarnya mereka mengantuk, jadi mereka makan camilan alih-alih tidur siang.

Selain itu, semakin sedikit waktu tidur, semakin rendah tingkat leptin – hormon yang membantu menginformasikan ke otak saat tubuh kenyang dan semakin tinggi tingkat ghrelin – hormon yang memicu rasa lapar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/20/171500520/8-kebiasaan-makan-di-berbagai-negara-yang-ampuh-menurunkan-berat-badan

Terkini Lainnya

88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com