Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Harus Dilakukan bila Teman Punya Masalah Mental?

Oleh: Zen Wisa Sartre dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Tidak jarang masih ada yang skeptis perihal masalah mental. Nyatanya, bila tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Bisa saja, teman-teman atau keluarga merupakan salah satu orang yang mempunyai masalah mental.

Pada episode kali ini, Suchi Astri Hutami, Teman Manusia Asa, bercerita tentang temannya yang memiliki masalah mental dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Kalau Bestie Punya Mental Issue” yang dapat diakses melalui tautan berikut dik.si/AJTemanKesmen.

Adapun satu hal yang perlu ditekankan bila mempunyai teman yang memiliki masalah mental, yaitu pemahaman bahwa setiap orang memiliki batasannya.

Oleh sebab itu, seorang teman boleh memberikan pendapat atau saran, tetapi harus menyadari bahwa dirinya bukanlah profesional dalam bidang kesehatan mental.

Memang seseorang yang memiliki kesehatan mental bisa terlihat depresi, menyebabkan tertekan, kehilangan gairah hidup, dan menyebabkan gangguan makan dan tidur. Akan tetapi, bisa juga tak terlihat sama sekali.

Oleh sebab itu, kesehatan mental merupakan isu penting dalam kehidupan manusia karena kesehatan mental sangatlah berdampak besar dalam kehidupan.

Tidak jarang juga orang-orang disekeliling malah acuh dan bersikap negatif terhadap masalah mental.

Dalam konteks ini, orang yang sedang memiliki masalah mental sedang berjuang menghadapi stres, penyesuaian diri, dan sesuatu yang tidak boleh dianggap sepele hanya karena tidak terlihat.

Lantas, bagaimana mendampingi teman atau seseorang yang memiliki masalah mental?

Berikan Validasi

Tentunya, semua orang ingin merasa didengar. Begitu juga dengan yang sedang memiliki masalah mental. Oleh sebab itu, jangan biarkan teman atau kerabat sendirian. Dalam konteks ini, kita tidak perlu berpura-pura merasakan hal yang sama dengan mereka.

Hanya dengan berada di sampingnya dan mendengarkan keluh kesah mereka sangatlah membantu.

Perasaan kesepian yang divalidasi akan bermanfaat bagi mereka karena akan mengonfirmasi bahwa apa yang mereka rasakan dan gelisahkan benar adanya.

Bila ada kesempatan, tak ada salahnya juga untuk bertanya apa yang dapat kita lakukan untuk membantu keadaan mereka. Perilaku demikian menunjukkan bahwa kita benar-benar peduli, bukan sekadar cuap-cuap saja.

Akan tetapi, pahami batasan kita dan mereka. Bila teman atau kerabat tidak nyaman dalam perbincangan, maka jangan dipaksa. Karena pada akhirnya, kita bukanlah seorang profesional yang dapat mengambil langkah yang tepat.

Ketahui Batasan

Penting untuk mengingat bahwa kita tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas kehidupan dan kesehatan mental orang lain. Meskipun, kita sebagai manusia pastinya memiliki rasa empati yang terkadang membuat kita merasa bahwa kita satu-satunya orang yang dapat membantu mereka.

Akan tetapi, perasaan begitu tidak dapat dibenarkan. Karena ada pihak profesional yang mengerti dan memahami pendekatan terbaik untuk mengatasi masalah dan kesehatan mental.

Terkadang, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah menarik diri dan biarkan pihak profesional mengatasinya. Oleh sebab itu, selalu berikan pengetahuan bahwa mengalami masalah mental sama seperti masalah fisik dan tidaklah bersifat tabu.

Berikan Apresiasi

Ketika seseorang sedang berjuang dan menghadapi masalah kesehatan mentalnya, setiap hari atau sekadar bangun tidur bisa menjadi sebuah tantangan.

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya bagi kita yang mengenal mereka untuk memberikan apresiasi.

Apresiasi itu sekadar ucapan selamat. Akan tetapi, bagi mereka ucapan yang bersifat “sekadar” itu dapat memotivasi mereka untuk terus semangat. Hal ini juga akan membangkitkan semangat gairah hidup.

Untuk itu, penting bagi kita menghilangkan ketabuan dan stigma negatif atas masalah mental sehingga orang yang mengalami atau sedang menghadapi masalah mental tidak menganggap dirinya adalah sebuah kesalahan.

Penting bagi kita untuk menghilangkan stigma dari menjaga kesehatan mental kita dan membicarakannya dengan cara yang sama seperti kita berbicara tentang pergi ke dokter atau minum obat.

Kamu bahkan mungkin mempertimbangkan untuk terbuka dan menjadi rentan ketika berbicara tentang kesehatan mentalmu sendiri, jadi alih-alih merasa dihakimi, orang yang kamu cintai merasa aman untuk jujur.

Dengarkan informasi seputar kesehatan mental lainnya hanya melalui siniar Anyaman Jiwa di Spotify. Di sana, ada banyak pula informasi dan kisah seputar kesehatan mental untuk menunjang kehidupan sosial, romansa, dan kariermu.

Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut dik.si/AJTemanKesmen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/13/060000320/apa-yang-harus-dilakukan-bila-teman-punya-masalah-mental

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke