Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Kardio Jadi Olahraga Terbaik untuk Membakar Lemak?

Tak heran jika banyak orang memilih olahraga yang satu ini ketika menjalani program penurunan berat badan.

Tapi apakah olahraga kardio jadi pilihan latihan terbaik dalam menurunkan berat badan dan memangkas lemak di tubuh?

Melansir laman Yahoo Life, kardio merupakan cara terbaik untuk membakar energi, tetapi dalam membakar lemak manfaat kardio masih kalah dengan latihan otot.

Saat kita melatih otot, hal itu menyebabkan robekan kecil pada serat otot yang perlu diperbaiki tubuh kita.

Secara tidak langsung efek tersebut bisa menumbuhkan dan memperkuat massa otot.

Tapi ketika otot terus dilatih, dalam prosesnya itu semua membutuhkan energi sehingga dapat berkontribusi dalam penurunan lemak di tubuh.

Bahkan efeknya, latihan pembentukan otot akan membakar kalori lebih baik beberapa jam setelah tubuh memperbaiki dan membangun jaringan baru yang lebih kuat.

Kondisi ini dapat meningkatkan metabolisme kita sepanjang hari dalam jangka panjang.

Jaringan otot juga lebih aktif secara metabolik daripada lemak, sehingga proses pembentukan otot ini membutuhkan lebih banyak energi untuk mempertahankannya.

"Semakin banyak otot yang dimiliki, semakin banyak kalori yang dibakar pada saat istirahat."

"Seiring waktu, itu mengubah tubuh menjadi mesin pembakar lemak," kata Kenny G, seorang personal trainer dan coach kebugaran yang berbasis di Amerika Serikat.

Jika ingin membakar lemak, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar hasilnya efektif, yaitu memadukannya dengan defisit kalori. 

Ria Trujillo, seorang personal trainer dan wellness coach yang berbasis di Amerika Serikat berpendapat bahwa penurunan berat badan merupakan kombinasi dari defisit kalori dan menghilangkan lemak secara keseluruhan.

"Studi menunjukkan bahwa cara terbaik membangun otot adalah memprioritaskan asupan protein dan latihan ketahanan (melatih otot) seperti mengangkat beban berat," katanya.

Di samping itu, studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition juga menemukan fakta bahwa memadukan protein tinggi dengan latihan otot yang intens bisa membantu meningkatkan pertumbuhan otot, bahkan dalam defisit kalori.

Artinya, latihan ketahanan memberi isyarat kepada tubuh bahwa mereka perlu mempertahankan otot dengan meningkatkan asupan protein tinggi.

Kemudian efek itu bisa menunjang pembentukkan otot dan pembakaran lemak yang lebih efektif.

Apalagi jika memadukan kedua latihan seperti kardio dan latihan otot, maka efeknya akan lebih banyak kalori yang dibakar selama latihan, kemudian dioptimalkan dengan peningkatan metabolisme dari latihan otot, sehingga mempercepat proses pembakaran lemak.

Melatih otot lebih cepat membakar lemak daripada olahraga kardio?

Kita mungkin membakar lebih banyak kalori dengan satu jam melakukan olahraga kardio.

Tetapi ketika kita melakukan latihan otot, secara tidak langsung akan ada kalori sekaligus lemak yang terbakar untuk membentuk jaringan otot.

Pada gilirannya, olahraga latihan otot seperti angkat beban bisa membakar kalori pada saat istirahat.

Namun untuk mengoptimalkan efeknya, dibutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan minggu untuk melihat efeknya, karena tubuh juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pola latihan fisik yang kita terapkan.

"Kardio mungkin menjadi pilihan untuk jangka pendek. Namun dalam jangka panjang, membangun otot dapat membakar lemak sebanyak kardio," ungkap Trujillo.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Sports Medicine juga menemukan fakta bahwa orang yang melakukan latihan ketahanan kehilangan jumlah lemak yang sama dengan orang melakukan kardio saja.

Untuk hasil yang lebih cepat, Dr. Mandy Hagstrom yang terlibat dalam studi itu memaparkan cara terbaiknya adalah menggabungkan latihan kekuatan dan kardio.

"Namun kita harus menyesuaikan bentuk latihan sesuai kemampuan tubuh," katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/12/160125120/benarkah-kardio-jadi-olahraga-terbaik-untuk-membakar-lemak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke