Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tanda Aliran Darah Tidak Lancar, Kesemutan hingga Sesak Napas

KOMPAS.com - Tanda-tanda aliran darah tidak lancar rupanya dapat dilihat dari sejumlah perubahan yang ada pada tubuh kita.

Sistem peredaran darah terdiri dari arteri dan vena yang tidak cuma membawa darah, tetapi juga nutrisi oksigen hingga produk limbah seperti karbon dioksida, dari jantung menunju berbagai jaringan tubuh.

Sistem ini memiliki dua bagian, yaitu arteri yang mengedarkan nutrisi dan vena yang membersihkan produk limbah.

Meski sistem ini biasanya berfungsi dengan baik, tapi terkadang sirkulasinya dapat terganggu dan sebagian besar dipengaruhi oleh gaya hidup serta pola makan sehari-hari.

"Sirkulasi yang buruk bisa diketahui dengan pandangan visual. Itu bisa terjadi ketika aliran darah berkurang atau tidak memadai ke bagian tubuh tertentu,"

Begitu kata Dr. Rigved Tadwalkar, seorang ahli jantung berlisensi di Pusat Kesehatan Providence Saint John, di Santa Monica, California.

Tanda-tanda aliran darah tidak lancar

Tanda-tanda aliran darah yang tidak lancar sebetulnya dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terkena dampaknya.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala umum yang mungkin terjadi ketika aliran darah tidak lancar, sebagaimana dilansir US News.

1. Kesemutan atau mati rasa pada kulit

Kesemutan atau mati rasa pada kulit merupakan salah satu pertanda ada yang tidak beres pada sirkulasi darah.

Gejala ini pun biasanya terkait dengan masalah saraf yang biasanya terjadi akibat posisi tertentu yang terlalu lama seperti duduk bersila, dan dapat dipicu oleh berbagai penyakit penyerta, seperti diabetes.

2. Merasa kedinginan

Berkurangnya aliran darah juga dapat membuat seseorang merasa kedinginan, terutama di bagian jari tangan, jari kaki, yang biasanya cenderung hangat.

Kondisi itu dapat terjadi karena aliran darah tidak menyebar secara menyeluruh hingga ke ujung-ujung jari.

3. Perubahan pada warna kulit

Kulit bisa menjadi pucat, merah, keunguan atau dalam kasus yang paling parah bisa berubah warna menjadi kehitaman.

4. Nyeri di area tubuh yang terkena

Arteri yang tersumbat dapat memicu nyeri dan biasanya terjadi pada lengan atau kaki.

"Saat kita bergerak atau mengubah posisi, biasanya gejala nyeri dapat berkurang," kata Dr. Cindy Wang, ahli jantung di El Camino Health, di Mountain View, California.

5. Pembengkakan

Aliran darah yang tersumbat dapat menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan pada area yang terkena.

Misalnya, kaki atau tangan yang tidak mendapatkan aliran darah yang cukup dapat membengkak.

Bahkan seseorang bisa mengalami pembengkakan di area perut karena ada sistem peredaran darah yang tidak lancar.

Di sisi lain, pembengkakan itu dapat berubah menjadi varises, yaitu vena yang terkilir dan membesar di dekat permukaan kulit.

6. Sesak napas

Sesak napas akibat masalah jantung juga berasal dari masalah pada sirkulasi darah di organ tersebut.

Biasanya kondisi ini diakibatkan oleh serangan jantung karena pembuluh darah tersumbat oleh plak yang kemudian dipicu oleh nyeri di area dada.

7. Kram otot

Aliran darah yang tidak mencukupi ke otot atau jaringan dapat menyebabkan nyeri atau kram. Ini dapat terjadi pada tungkai, seperti nyeri kaki saat berjalan atau nyeri dada saat berolahraga.

"Jika mengalami gejala dengan pola yang konsisten, setiap kali berjalan misalnya mengalami kram atau kejang, itu tanda sirkulasi darah yang buruk," ujar dokter Wang.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/19/113507820/7-tanda-aliran-darah-tidak-lancar-kesemutan-hingga-sesak-napas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke