Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OCD Bisa Bikin Orang Jadi Lebih Pemarah, Benarkah?

Selama ini, OCD juga kadang dikaitkan dengan kadar kemarahan pengidapnya, meski hubungannya rumit.

Maka, meskipun orang dengan OCD lebih mungkin mengalami episode kemarahan, bukan berarti orang dengan OCD selalu lebih agresif atau pemarah.

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan mengenai hubungan antara OCD dan kemarahan, penyebab yang mendasari, serta cara mengelola kemarahan, berikut ini.

Hubungan OCD dan kemarahan

Beberapa penelitian mengungkap hubungan antara OCD dan kemarahan.

Di mana, episode kemarahan mungkin lebih sering terjadi di antara orang-orang dengan OCD, tetapi faktor-faktor lain seperti kecemasan mengubah hubungan tersebut.

Jadi walaupun mungkin ada hubungannya, kemarahan belum tentu merupakan hal yang berhubungan dengan OCD.

Sebagai contoh, penelitian yang mengamati ruminasi kemarahan dan OCD menemukan, orang pengidap OCD dengan gangguan kecemasan menunjukkan ruminasi kemarahan yang lebih besar dibandingkan orang tanpa kondisi ini.

Orang dengan OCD atau GAD tidak secara signifikan berbeda dalam hal tingkat ruminasi kemarahan.

GAD adalah generalized anxiety disorder, yaitu suatu gangguan kecemasan yang ditandai dengan perasaan cemas yang umum dan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Ruminasi merupakan kecenderungan untuk memikirkan pengalaman yang membuat frustrasi dan mengingat kembali pengalaman kemarahan di masa lalu.

Selain itu, ekspresi kemarahan dapat diakibatkan oleh tantangan dalam mengatur emosi itu sendiri.

Penelitian menemukan, tingkat kemarahan dan penekanan yang lebih tinggi dapat berkorelasi dengan OCD, tetapi masih tidak jelas.

Sehingga ada beberapa faktor yang diyakini dapat berperan mempengaruhi OCD dan kemarahan.

Misalnya, emosi negatif yang diabaikan, disfungsional terhadap kepercayaan, hingga strategi pengaturan emosi yang maladaptif.

Di samping itu, obat-obatan seperti antidepresan yang biasanya diresepkan untuk penderita OCD mungkin bisa menimbulkan efek agresi yang lebih kuat.


Penyebab episode kemarahan pada orang OCD

Tidak ada penyebab yang pasti dari episode kemarahan pada orang dengan OCD.

Beberapa penelitian mencatat, orang dengan OCD lebih banyak mengalami kemarahan, dan kecenderungan untuk menekan kemarahan tersebut dibandingkan orang tanpa OCD.

Namun, satu penelitian yang menggunakan cara untuk mengukur agresi di antara orang-orang dengan OCD menjelaskan temuannya tersebut.

Salah satu hipotesisnya adalah rasa tanggung jawab yang meningkat, seperti mengenai keselamatan mereka dan keselamatan orang lain.

Alasan-alasan itu dapat menyebabkan seseorang menjadi frustasi dan marah ketika mereka tidak dapat mengendalikan situasi.

Jadi kemarahan mungkin berasal dari keinginan untuk tidak menyakiti atau memastikan tidak ada kerugian yang terjadi pada orang lain.

Ada pun faktor-faktor lainnya mungkin memicu hal tersebut adalah frustrasi ketika orang yang dicintai tidak mengakomodasi perilaku kompulsif dan stres-nya.

Akibatnya, kemarahan terjadi secara berkepanjangan karena mereka juga harus mengatasi OCD.

Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami konsep diri di sekitar kemarahan dan agresi di antara orang-orang dengan OCD.


Tanda-tanda episode kemarahan pada orang OCD

Dari luar, episode kemarahan pada orang dengan OCD tidak terlihat berbeda dengan orang yang tidak memiliki OCD. Episode kemarahan dapat meliputi:

• Berteriak

• Mengatakan hal-hal yang menyakitkan

• Mengumpat

• Melempar barang

• Bersikap agresif

• Menyakiti diri sendiri atau orang lain

Di dalam hati, orang dengan OCD mungkin lebih menderita karena kemarahan yang dapat meningkat menjadi emosi dan perilaku negatif yang serius, termasuk:

• Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri

• Pikiran untuk membenci diri sendiri dan merasa tidak berharga

• Menarik diri dari teman dan keluarga

Ledakan kemarahan sebenarnya dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari apakah kita memiliki OCD atau tidak.

Tetapi, memiliki OCD dapat membuat pengalaman episode-episode tersebut menjadi lebih buruk.

Hal ini karena kemarahan dapat menyebabkan rasa malu dan juga bertentangan dengan standar moral yang tinggi, yang dipegang oleh kebanyakan orang dengan OCD.

Rasa malu juga dapat diakibatkan oleh rasa sakit hati yang dirasakan oleh penderita OCD terhadap orang lain.

Di mana kondisi itu bertentangan dengan rasa tanggung jawab yang kuat untuk tidak menyakiti orang lain.

Episode kemarahan tidak selalu dapat diprediksi, tetapi stres karena hidup dengan OCD dapat diatasi.


Mengelola kemarahan

Langkah pertama dalam mengelola kemarahan orang dengan OCD adalah memahami apa saja pemicunya.

Mengenali dan lebih memahami penyebab kemarahan yang berlebihan pada OCD sangatlah penting, mengingat betapa rentan mereka yang memiliki OCD untuk menghakimi diri sendiri.

Selanjutnya, mengelola OCD akan membantu mengelola kemarahan.

Perawatan OCD, seperti pengobatan dan terapi, dapat secara signifikan membantu orang mengelola gejala OCD dan tekanan hidup bisa lebih berkurang setiap harinya.

Meskipun pengobatan saja dapat membantu, pendekatan psikoterapi seperti terapi paparan dan pencegahan respons (ERP) telah terbukti memiliki efek positif jangka panjang pada gejala OCD.

Pendekatan psikoterapi lainnya bisa membantu seseorang untuk mengembangkan konsep diri yang lebih sehat, regulasi emosi, dan penerimaan, yang semuanya dapat membantu mengelola kecemasan dan stres sebelum berubah menjadi kemarahan.

Teknik manajemen stres juga membantu mengelola kemarahan, terlepas dari apakah seseorang menderita OCD atau tidak. Namun, teknik ini mungkin sangat membantu bagi mereka yang hidup dengan OCD.

Beberapa contohnya, antara lain latihan pernapasan, yoga, olahraga, dan membuat jurnal.


Berkonsultasi dengan ahli kesehatan

Terlepas dari apakah orang dengan OCD mengalami kemarahan yang berlebihan, mendapatkan bantuan dari penyedia layanan kesehatan atau profesional kesehatan mental penting untuk mengelola gejala OCD.

Terkadang, berbicara dengan penyedia layanan kesehatan adalah langkah pertama untuk mencari perawatan kesehatan mental.

Kita tidak perlu menunggu sampai keadaan menjadi sangat buruk sebelum mencari bantuan.

Jika kita bertanya-tanya apakah kita menderita OCD atau jika kita telah didiagnosis tetapi kesulitan dalam penanganannya, bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan atau terapis.

Tidak apa untuk merasa marah ketika hidup dengan OCD, dan itu normal.

Bantuan profesional dapat membantu kita mengelola kemarahan yang berasal dari rasa frustrasi hidup dengan OCD.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/26/070000920/ocd-bisa-bikin-orang-jadi-lebih-pemarah-benarkah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke